CIAMIS – Budidaya tanaman Porang saat ini tengah digandrungi di berbagai wilayah termasuk di Ciamis. Selain dianggap prospektif dan menjanjikan, porang dipandang tanaman “mas” yang menjanjikan.
Untuk lebih mengenalkan lebih luas tentang apa itu porang dan cara penanamannya, DPC Perkumpulan Petani Porang Nusantara (PPPN) Kabupaten Ciamis, menyelenggarakan kegiatan Workshop Porang Jabar, di kebun demplot Porang DPC PPPN Ciamis, Dusun Cikatomas, Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Minggu (14/6/2020).
Workshop porang tersebut mengambil tema “Dulu Dibuang, Kini Disayang”.
Selain dihadiri oleh Kadis Pertanian Ciamis Slamet Budi Wibowo, workshop porang itu juga menghadirkan narasumber dari DPW PPPN Jawa Barat dan Ketua Budidaya Porang Majalengka.
Puluhan masyarakat dari berbagai daerah di Kabupaten Ciamis ikut menjadi peserta workshop tersebut, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan dengan hand sanitizer.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Pertimbangan DPC P3N Ciamis, Nurmutaqin mengatakan, saat ini di Kabupaten Ciamis masih banyak lahan perkebunan yang belum dimaksimalkan oleh masyarakat.
“Makanya saya mengajar masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami tanaman yang menghasilkan, salah satunya porang,” ujar Nurmutaqin.
Anggota Komisi 1 DPRD Ciamis ini juga menyebut, saat masa pandemi Covid-19 ini, bertani porang merupakan solusi tepat agar ketahanan pangan tetap terjaga.
Bahkan Presiden RI juga mengintruksikan ke Kementerian terkait agar menggelorakan budidaya porang, karena saat ini belum mencukupi kebutuhan ekspor luar negeri.
“Ketika saya berbincang dengan beberapa pejabat Bank, mereka menyebut yang tidak akan terdampak ekonomi akibat Covid-19 adalah pengusaha di bidang pangan. Makanya agar ekonomi tetap stabil mari kita bertani porang,” katanya.
Saat ini lanjutnya, sejumlah tokoh pengusaha di Ciamis sudah mulai melakukan penanaman porang. Sebut saja anggota DPRD Ciamis dari Panawangan H Sarkum sudah menanam porang 3 hektare dan Hj Dede Yanah juga anggota DPRD asal Ciharalang Kecamatan Cijeungjing, sudah menanam 3 hektare.
Sementara itu salah satu narasumber Workshop Porang Jabar, Imam Malik menyebut, porang merupakan salah satu bahan yang kini bernilai ekonomis.
“Dulu disepelekan bahkan dibuang, sekarang porang menjadi komoditi yang bisa menghasilkan banyak uang,” ucapnya.
Porang sendiri kata dia, dimanfaatkan untuk bahan industri kosmetik, lem, bahan mie dan agar agar. Harganya pun cukup mahal apalagi yang sudah kering.
Bagi masyarakat yang ingin memulai bertani porang bisa menggunakan bibit dari katak/buah porang ataupun bunganya.
“Masa tanam porang hingga panen yang paling ideal adalah 2 sampai 3 tahun,” kata Sekretaris DPW P3N Jabar ini.
Di tempat yang sama, Ketua DPC Perkumpulan Petani Porang Nusantara (P3N) Kabupaten Ciamis Taufan Nugraha berharap, porang dapat menjadi salah satu komiditas petani untuk ditanam di kabupaten Ciamis.
“Karena porang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Pihaknya mengucapkan terimakasih kepada Kadis Pertanian Ciamis yang telah berkenan hadir dalam acara workshop porang jabar dengan tema “Dulu Dibuang Kini Disayang”. (Tim/Galuhnews)
—
Kirim dari Fast Notepad