CIAMIS: Penggemar kuliner Ciamis terutama yang aktif di facebook tentunya tak asing lagi dengan Grup Wisata Kuliner Ciamis atau lebih dikenal dengan KUKIS. KUKIS sudah jadi semacam pusat kuliner online di bumi Tatar Galuh ini. Didirikan tahun 2016, sampai saat ini anggota grupnya sudah mencapai sekitar 29 ribu akun fb. Dan grup KUKIS adalah grup Facebook yang aktif dan ramai. Sebab banyak grup FB yang sepi bak kuburan.
Lihat saja atau googling dengan keyword wisata kuliber ciamis, ada ratusan postingan, like, coment dan share setiap harinya yang mengunggah foto makanan dan minuman. Dari mulai aneka sirop, bakso,cuhcur dan onde, seblak, martabak dan makanan khas Ciamis dan lain-lain. Mereka menjajakannya di Grup yang selalu aktif ini dengan foto menarik.
Anggota grup pun bisa langsung bertransaksi, yang berminat selanjutnya dilanjut komunikasi di nomor kontak telepon atau Whatsapp masing-masing. Menariknya yang transaksi di grup KUKIS ada dari berbagai kalangan, dari mulai anak muda, PNS dan pejabat juga suka jajan di grup ini.
Melihat ramainya transaksi online di Grup Kukis diperkirakan perputaran uang setiap harinya mencapai jutaan rupiah. Bahkan Aulia Azzahra owner Karoehoen Food yang menjual cuhcur, onde, pisang molen dan
comro mengaku omzetnya naik tiga kali lipat.
Grup Kukis ini dibuat oleh orang-orang yang suka jajan. Adalah Ghanis Yudha Praja, Dhita Shielvia Supriatna dan Teguh Nugraha. (Mereka adalah admin KUKIS) yang membuat grup Kukis pada tanggal 12 Desember 2016.
Awalnya mereka iseng membuat grup tersebut. Mereka menulis ulasan tentang kuliner atau jajanan di Ciamis. Tapi keisengan itu akhirnya membawa manfaat bagi ratusan UKM atau pegiat kuliner di Ciamis.
Ratusan pelaku kuliner mengaku sangat terbantu dengan adanya grup itu. Mereka pun langsung mempromosikan produknya di Grup ini dan omzet pun meningkat. Sedangkan bagi penikmat kuliner tak bingung-bingung lagi untuk mencari makanan atau minuman enak dan anggota grup pun saling berbagi cerita soal makanan apa yang enak dan layak dicicipi.
Anggota grup mengulas berbagai jajanan yang diunggah di grup dengan foto yang menarik. Tapi ada juga yang mengunggah foto jajanannya alakadarnya. Coba searching saja makanan atau minuman apa yang diinginkan pokoknya lengkap. Selanjutnya tinggal order melalui nomor kontak anggota grup tersebut dan beberapa saat kemudian langsung datang di tempat. Dan tinggal bayar berikut ongkos kirimnya.
Tapi tak semua UKM kuliner yang mampu bertahan. Hanya yang berkualitas dan pelayanannya memuaskan yang bisa merebut hati pelanggan. Bisa saja foto indah yang diunggah di grup tidak sesuai kenyataanya.
Maksudnya promonya dahsyat,setelah dicicipi rasanya biasa-biasa saja. Makanya ada beberapa brand makanan dan minuman yang selalu laris manis dan mendapat like, coment dan share di grup ini. Contohya cuhcur dan onde Karoehoen buatan Aulia Zahra, Dapoer Juragan, Lumpia Basah Mang Godeg, Dapur Mie, Warung Mutiara, Bakso AP dan lain-lain.
Ohya, para pegiat kuliner Ciamis atau anggota KUKIS tak hanya ramai di dunia maya. Tapi mereka juga rutin bertemu di darat. Tujuannya bukan sekedar tatap muka alias kopi darat, tapi untuk menjalin silaturahmi dan mendiskusikan mengenai kegiatan masing-masing. Bahkan mereka pun kerap menggelar kegiatan sosial seperti sedekah nasi.
. Yang pasti keberadaan grup ini sangat membawa manfaat bagi anggotanya dan pecinta kuliner Ciamis.
Seperti yang dirasakan tokoh muda Ciamis Anjar Asmara SH, mantan bakal calon Bupati Ciamis ini mengaku kerap beberapa kali order makanan dan minuman yang dijajakan dan hasilnya memuaskan.
Menurut Anjar keberadaan KUKIS sangat positif di era zaman now ini.
“Bagus sekali ini sangat potensial untuk pelaku UKM, di era digital ini UKM harus melek teknologi. Harus memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan bisninsya,” kata AA sapaan akrabnya.
Menurut AA, di beberapa kota seperti Bandung, Tasikmalaya dan kota besar lainnya. Transaksi kuliner sistem antar jemput kian berkembang pesat. Di Bandung misalnya ada produk keripik yang meledak dipasarkan melalui medsos. Dan kini produknya tersebut mendunia. Makanya cara jualan di grup KUKIS ini perlu mendapat perhatian dari pemerintah. Sebab internet marketing itu sangat cocok untuk memasarkan
produk di zaman sekarang ini.
Salah satu pelaku UKM yang mendapat manfaat besar dari grup KUKIS adalah Aulia Azzahra, owner Karoehoen Food. Awalnya dia mengaku iseng mengunggah cuhcur buatannya. Saat itu juga responyya cukup positif dan mendapat like dan komentar puluhan akun. Ada juga yang memfolow-upnya dengan melakukan
order.
Sampai saat ini (6 bulan) produksi Karoehoen masih bertahan dan terus berkembang. Bahkan beberapa pelanggan menawarkan kerjasam membuat gerai dan membuka cabang di kota Tasikmalaya dan Bandung.
“Hatur nuhun kepada yang punya gagasan membuat grup KUKIS, berkat KUKIS usaha saya yang tadinya iseng jadi serius dan memabawa hasil,” kata Aulia yang mengaku bisa membuat cuhcur karena memang warisan nenek moyangnya di KAWALI. (rev)