TASIK: Lapangan Bola Sakti Lodaya di Desa Cisayong Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya berstandar FIFA. Pemerintah Desa Cisayong tampaknya ingin membuktikan bahwa mereka bisa membangun lapangan sepakbola berkualitas. Tidak seperti Pemkab Tasikmalaya yang sampai saat ini belum becus bikin lapangan sepakbola berkualitas.
“Kepala Desanya level menteri, coba kalau Stadion Bola di Singaparna seperti itu bagus kan. Ini mah dana miliaran tapi belum jadi-jadi, ah Bupati UU (kini wagub Jabar) mah waktu itu hanya wacana saja, belum ada karya yang bagus,” kata seorang netizen di Forum Diskusi Masyarakat Tasikmalaya.
Kepala Desa Cisayong Yudi Cahyudi mendapat pujian dari sejumlah netizen, atas karyanya tersebut. Betapa tidak dengan dana Rp 1,4 miliar bisa membangun lapangan yang bagus di sebuah desa yang jauh dari pusat Kabupaten Tasikmalaya.
“Kebayang lamun stadion kab.tasik anu Aya di Mangunreja Singaparna kos qtu.. sigana kerenn…
Lahhh stadion kab.tasik MH kalah kulumut.. can dibangun deui.. lapangnage kalah gs pejet.. kalah dipake kunu bercinta.,” tulis Farid Faqot Pratama.
Kepala Desa Cisayong memang ingin menjadikan lapangan desa seperti Gelora Bung Karno yang ada di Jakarta. Dan Desa Cisayong memiliki ikon yang dapat dikenang.
Yudi Cahyudi mengatakan, pembangunan Lapangan Cisayong itu menggunakan dana desa. Dasarnya adalah Permen Desa no.19, dana desa diprioritaskan untuk 4 program. Kita di Cisayong, fokuskan dana desa untuk sarana prasarana olahraga.
Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan lapangan Sakti Lodaya ini menghabiskan dana sekitar Rp. 1,4 miliar. Lapangan bola Sakti Lodaya dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti macam drainase, water sprinkle system, kualitas rumput dengan zoysia matrella,dan tingkat kerataan tanah. Walau belum disahkan Federasi, tau tidak salah menyebutnya berstandar FIFA dengan kualitas yang ada.
Yudi menerangkan, setelah dibuka untuk umum, lapangan ini akan disewakan dengan tarif Rp. 500 ribu untuk warga kecamatan Cisayong setiap kali bertandingnya. Dan Rp. 750 ribu untuk warga umumnya.
Lapangan berstandar FIFA ini, kata dia, bisa digunakan untuk pembinaan generasi muda dalam mencari bibit pesepak bola di Desa Cisayong khususnya. Kemudian lapangan ini bisa disewakan baik untuk masyarakat Cisayong maupun luar. “Sementara untuk pengelolaan sarana olahraga milik desa ini akan diurus di bawah naungan BUMDes Sakti Lodaya,” ungkapnya.
Tempat yang sama, Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Cisayong Dian Daryana menambahkan keseluruhan pembangunan sampai dengan bulan ini mencapai Rp 1,1 miliar. “Rencananya akan diresmikan pada Oktober atau Desember tahun ini,” terangnya.
Lapangan sepak bola Sakti Lodaya ini, tambah dia, setelah bisa digunakan akan disewakan kepada umum satu kali main Rp 500 ribu. Untuk perawatan yang dilakukan terhadap lapangan ini seperti dilakukan penyiraman menggunakan air pada pagi dan sore hari. Kemudian pemberian pupuk supaya rumput liar tidak tumbuh di lapangan yang mempunyai panjang 90 dan lebar 50 meter ini. (dik)