CIAMIS, (GNC);- Unit Pengumpul Zakat Badan Kesejahteraan Masjid dan Majelis Taklim (UPZ BKMM) Desa Maparah, Kecamatan Panjalu, berkolaborasi dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Darussalam (UID) Ciamis dalam menggelar pelatihan tata kelola lembaga keuangan syariah.
Kegiatan ini merupakan langkah pemantapan dalam proses pembentukan Bank Gesek Syariah (Bank Gerakan Sedekah Syariah) yang segera beroperasi di Desa Maparah.
Pelatihan tersebut menghadirkan Dekan FEBI UID Ciamis, Ahmad Agung yang sekaligus menjadi pembimbing mahasiswa FEBI UID Ciamis yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Maparah.
Ahmad Agung menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh sekitar 20 orang ibu-ibu pengumpul infaq dan sedekah di desa tersebut.
“Alhamdulillah, setelah pelatihan seluruh peserta sepakat untuk mendirikan Bank Gesek Syariah di Desa Maparah. Bersamaan dengan pelatihan, mahasiswa FEBI UID Ciamis yang berjumlah 12 orang juga ikut berkolaborasi, terdiri dari Prodi Ekonomi Syariah, Manajemen Bisnis Syariah, Pendidikan Guru MI, dan Pendidikan Agama Islam,” jelas Ahmad Agung, Kamis (31/07/2025).
Ahmad Agung menambahkan, peluncuran Bank Gesek Syariah Desa Maparah ditargetkan bisa dilakukan bertepatan dengan penutupan KKN.
“Mengawali target giat ini akan menjadi pilot project di satu dusun, Insyaallah ke depan bisa diperluas ke desa lainnya sehingga Desa Maparah menjadi desa penuh keberkahan,” ujarnya.
Harapan Besar dari Ketua UPZ BKMM
Ketua UPZ BKMM Desa Maparah, Hj. Tini Sopiyah Mukarromah menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat tata kelola lembaga keuangan syariah di desa.
“Kami akan mengkaji pola lembaga syariah yang sesuai dengan kultur masyarakat. Sebelumnya, kami sudah membangun Baitul Mal berupa UPZ, dan alhamdulillah selama lima tahun perjalanan mampu mentransformasi Desa Maparah menjadi Desa Kampung Zakat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kehadiran Bank Gesek Syariah akan menjadi sayap tamwil yang dapat membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan cara yang halal dan berkah.
“Dari awalnya gerakan sedekah yang lahir dari majelis taklim hanya tiga donatur, kini sudah ada 1.600 donatur aktif. Kita ingin perubahan yang lebih masif dan bisa membantu masyarakat dari fakir miskin menjadi lebih sejahtera,” jelas Hj. Tini.
Bank Gesek Syariah, Solusi Ekonomi Masyarakat
Bank Gesek Syariah yang sedang dirintis nantinya akan berkolaborasi dengan Baitul Mal wa Tamwil (BMT), Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan (KSPP), atau Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS). Program awal yang akan dijalankan adalah produk dengan risiko rendah seperti qardhul hasan dan murabahah.
“Bank Gesek Syariah bukan terbatas dalam membantu masyarakat yang membutuhkan dana cepat, tetapi juga sebagai upaya memberantas praktik rentenir atau bank emok yang cukup banyak berkeliaran,” kata Koordinator UPZ BKMM Maparah, Sundari.
“Selain pinjaman, kami akan memberikan pembinaan keagamaan setiap minggu melalui pola halako mingguan agar masyarakat terdidik secara spiritual dan ekonomi,” tambahnya.
Dukungan dari DMI dan Aparat Desa
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Desa Maparah yang juga penasehat UPZ BKMM mengapresiasi inisiatif ini.
“Gerakan sedekah yang dimulai dari hal kecil seperti kencleng kini bisa berkembang menjadi program besar yang bermanfaat. Semoga dengan adanya Bank Gesek Syariah, warga Desa Maparah terbebas dari kemiskinan dan praktik riba,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa program ini sejalan dengan semangat dakwah ekonomi dan sosial, serta mendapat dukungan penuh dari aparatur desa dan masyarakat.
“Dari Maparah sejahterakan Ciamis, bahkan untuk Indonesia, kita berharap langkah ini menjadi awal perubahan yang membawa keberkahan,” pungkasnya.