CIAMIS, (GNC);- Doa bersama, pembagian 3000 Al Qur’an dan 1000 kastrol liwet menjadi agenda rutin Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan yang di rangkaikan dalam acara Tarhib ramadhan.
Sudah kelima kalinya acara ini digelar, dan untuk tahun ini bertempat di Alun alun Ciamis, Selasa (25/02/2025).
Sekretaris Daerah Ciamis, Dr H Andang Firman Triyadi yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan momen ini menjadi momentum bagi seluruh masyarakat Ciamis dan menjadi suatu harapan besar para santri yang ada di Ciamis.
Diakuinya, dirinya bercita-cita agar para santri menjadi yang terbaik pada kejuaraan MTQ tingkat Jawa Barat dari tahun ke tahun.
“Dari tahun ke tahun kita tidak pernah juara MTQ, oleh karena itu ini suatu harapan besar dari sekarang Ciamis bisa menjadi yang terbaik dalam kegiatan mtq tingkat jawa barat,” katanya.
Andang berharap para santri menjadi penggerak setiap subuh minimal dua ain bersama sama dan jangan sampai baca Qur’an itu dari radio.
Tidak kurang dari 98% penduduk Ciamis beragama Islam dan kedepan pemkab Ciamis bisa sinergi bukan mengembangkan tapi lebih meningkatkan lagi bagaimana ukhuwah bagaimana masyarakat Ciamis untuk Jawa Barat dan untuk Indonesia.
Sementara Ketua FSPP Ciamis, KH. Nonop Hanopi mengatakan ini merupakan agenda rutin FSPP yang ke 5 kalinya. Doa bersama untuk Palestina, pembagian 3000 Alquran di pesantren yang ada di Ciamis dan 1000 kastrol liwet.
“Agenda ini melibatkan sekitar 35.000 santri dari 600 pesantren yang berada di Kabupaten Ciamis untuk menyuarakan pembelaan terhadap Palestina dan juga menyambut Ramadhan 1446 H,” kata Nonop.
“Insyaallah kita akan terus konsisten menggelar agenda rutin ini karena ini menjadi momen para santri berkumpul dan menunjukkan kebersamaannya terhadap sesama santri,” katanya.
Untuk Doa bersama dilakukan khusus untuk Palestina, tentang pernyataan Presiden Amerika Donal Trump yang akan merelokasi seluruh jalur Gaza dan ini adalah cara masyarakat Ciamis menyuarakan pembelaan terhadap Palestina.
Dijelaskannya, Untuk 1000 kastrol liwet merupakan salah satu bagian dari melestarikan Hasanah budaya santri karena santri itu terkenal dengan menu makannya dengan kastrol.
“Ini juga meadalah simulasi makan siang gratis sebagaimana yang dilakukan oleh pemerintah dengan program terbarunya yaitu Makan Bergizi Gratis, insyaallah menu makan santri ini bergizi dan berkah,” katanya.
Nonop berharap kedepannya terjalin silaturahmi persatuan dan kolaborasi antara seluruh ormas Islam organisasi sosial, politik kita bersatu semuanya dalam mewujudkan Indonesia emas.
“Indonesia emas itu harus dimulai dengan penciptaan regenerasi yang kokoh kuat secara intelektual, spiritual dan kuat secara daya juang dan itu harus dimulai dengan narasi kita sebagai seorang santri untuk membentuk peradaban dunia yang Gilang gemilang,” pungkasnya.