CIAMIS, RAGAM, (GNC); – Tertutupnya akses internet akibat blokade dari pihak israel, membuat warga Gaza, Palestina tidak bisa berbicara ke dunia luar mengenai kondisi disana saat ini. Selain itu, masyarakat dunia yang berpihak membela Palestina dan membantu memerangi propaganda antara isu Palestina dan Israel yang cenderung mengarahkan pada fakta yang salah, sering kali terkendala untuk bersuara melalui media sosial seperti mengalami banned atau pembekuan, terhapus, disensor bahkan Palestina diberi label yang salah sebagai teroris, seperti yang terjadi pada pengguna Meta di Instagram tahun ini.
Secara algoritmatik, isu tentang Palestina sedikit banyak ditekan oleh pihak-pihak tertentu. Oleh sebabnya, saat ini banyak warganet yang menggunakan emot buah semangka “🍉” sebagai cara untuk mendukung dan bersuara tentang Palestina.
Tenyata, pengguna simbol buah semangka saat ini bukanlah yang pertama kali, sejak tahun 1960an, semangka menjadi simbol protes warga Palestina. Pada tahun 1967 hingga 1993, pemerintah Israel melarang pengibaran bendera Palestina di dalam perbatasannya untuk membatasi nasionalisme Palestina dan Arab.
Di antara masa perang dan perjanjian, semangka menjadi simbol protes. Irisan semangka, dengan buahnya yang berwarna merah cerah, kulitnya yang berwarna hijau-putih, dan bintik-bintik bijinya yang berwarna hitam, mengandung semua warna bendera Palestina.
Baca juga: 9 Fenomena Langit di Bulan November 2023
Buah ini juga tersedia untuk digunakan dalam demonstrasi menentang pendudukan Israel di Tepi Barat dan Gaza, di mana para pengunjuk rasa membawa irisan semangka sebagai pengganti bendera.
Meskipun Israel tidak lagi melarang bendera Palestina berdasarkan hukum. Namun, para pemimpin terkemuka Israel telah menyatakan penolakannya terhadap pengibaran bendera tersebut dalam suasana protes. (Dewi)***
Sumber: https://www.aljazeera.com/news/2023/8/31/the-fruits-of-palestine-and-their-symbolism