CIAMIS-Sebanyak 200 orang yang terdiri dari Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Pengawas SD dan SMP dari enam kecamatan yakni Ciamis, Baregbeg, Cikoneng, Cidolog, Cijeungjing dan Sadananya mengikuti sosalisasi revitalisasi komite sekolah, yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis di Aula Gedung PPK Ciamis Selasa (17/10).
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Anto Risyanto menuturkan komite sekolah maupun sekolah harus paham akan pentingnya peranan komite sekolah didalam mendukung terlaksananya pendidikan bermutu. Hal ini menyusul telah dikeluarkannya surat edaran dari Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan RI tentang revitalisasi komite sekolah.
Dikatakan Anto, sejauh ini berdasarkan dari Mendikbud Bantuan Operasional Sekolah (BOS) baru memenuhi 50 persen kebutuhan dari pembelajaran. Sehingga dibutuhkan peran serta dan partisipasi masyarakat maupun perusahaan melalui dana CSR atau tanggungjawab sosial perusaan.
“Jadi dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran tidak bisa hanya mengandalkan BOS, butuh peran serta dan partisipasi masyarakat,” ujarnya.
Anto menjelaskan disatu sisi sekolah membutuhkan bantuan, namun disisi lain bahwa komite tidak mau memungut karena khawatir disebut pungutan liar (pungli). sehingga dalam sosialisasi revitalisasi diundang inspektorat untuk mendapatkan penjelasan kaitan kesepakatan bantuan.
“Sebetulnya sekolah masih butuh disumbang dari berbagai pihak terutama masyarakat dan perusahaan. Tapi disisi lain komite takut. Bahkan beberapa sekolah diantaranya membatalkan karyawisata karena takut disebut pungli,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Ciamis Iing Syam Arifin menuturkan dengan sosialisasi revitalisasi tersebut masyarakat bisa lebih berpartisipasi di dunia pendidikan. Dengan harapan dunia pendidikan lebih maju dan menjadi tanggung jawab bersama.
Menurut Iing, selama ini pandangan bagi komite hanya lebih diketahui untuk pembanhunan saja, padahal tugas komite lebih dari itu terutama dalam ikut menentukan kebijakan sekolah. Komite sekolah juga tidak hanya selalu orang tua murid tetapi juga dari tokoh pendidikan di sekitar sekolah.
“Dengan sosialisasi ini akan membuka apa saja tugas komite, ini harus jadi bagian kebijakan komite dan melahirkan sebuah program yang akan ditindaklanjuti dengan kegiatan,” katanya.
Komite sekolah juga harus ikut serta dalam menentukan kineja sekolah dari berbagai aspek. Salah satunya untuk tenaga pendidik, dimana saat ini Kabupaten Ciamis kekurangan guru. Di tahun 2018 nanti ribuan tenaga pendidik dari impres akan pensiun, sehungga harus menjadi pemikiran bersama untuk mengatasi kekurangan itu.
“Sejauh ini pemerintah daerah belum bisa mengambil solusi dalam mengangkat tenaga pendidikan, permasalahan ini harus dipecahkan. Peran komite sangat dibutuhkan,” tuturnya.
Disamping itu, komite juga memiliki kriteria kerjasama sekolah dengan pihak lainnya, salah satunya dengan perusahaan-perusahaan baik BUMD, BUMN maupun swasta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. (Cecep/Galuhnews.com)