CIAMIS, (GNC);- Ciri utama penuaan manusia adalah hilangnya cadangan fungsional sejak dekade ketiga kehidupan, sistem muskuloskeletal mulai mengalami hilangnya massa dan kekuatan otot secara perlahan namun progresif.
Sejak usia 50 tahun, massa otot menurun sebesar 1%–2% per tahun, dan kekuatan otot menurun sebesar 1,5%–3% setiap tahun sejak usia 65 tahun. Ini merupakan istilah yang biasa disebut Sarkopenia yaitu hilangnya massa dan kekuatan otot karena penuaan.
Apa sih pengaruh sarkopenia pada tubuh lansia, sarcopenia dapat menurunkan kualitas hidup, meningkatkan risiko kecacatan, biaya perawatan kesehatan, hingga meningkatkan risiko kematian. Oleh karenanya, diperlukan strategi pencegahan dan pengobatan yang baik.
baca juga: KPU Ciamis Buka Pendaftaran Pencalonan Bupati dan Wabup dari Jalur Perseorangan
Tanda munculnya sarcopenia yaitu dengan kondisi tubuh mudah lelah dan lemah. Seiring berjalannya waktu, penderita sarcopenia akan susah beraktivitas misal kesulitan mengangkat atau menggenggam suatu benda, bergerak lebih lambat, dan kehilangan gairah untk bergerak.
Penyebab Sarkopenia
Ada berbagai macam sebab yang dapat menyebabkan sarkopenia:
•Proses Penuaan: Salah satu penyebab utama sarkopenia adalah proses alami penuaan. Seiring bertambahnya usia, tubuh cenderung kehilangan massa ototnya secara bertahap.
•Kurangnya Aktivitas Fisik: Kurangnya latihan fisik atau aktivitas fisik yang cukup dapat menyebabkan penurunan massa otot. Aktivitas fisik yang teratur membantu mempertahankan kekuatan dan massa otot.
• Kurangnya Asupan Protein: Protein merupakan bahan bangunan utama otot. Jika asupan protein kurang, tubuh mungkin tidak memiliki bahan-bahan yang cukup untuk memperbaiki dan membangun massa otot.
• Peradangan Kronis: Peradangan kronis yang terjadi dalam tubuh, misalnya karena penyakit tertentu atau gaya hidup yang tidak sehat, dapat berkontribusi pada sarkopenia.
Baca juga: Rekomendasi 8 Flashdisk Kingston Terbaik
• Gangguan Hormonal: Perubahan hormon yang terjadi seiring bertambahnya usia juga dapat mempengaruhi metabolisme dan pertumbuhan otot.
• Gangguan Nutrisi: Kekurangan nutrisi tertentu, seperti vitamin D atau asam amino tertentu, juga dapat mempengaruhi kesehatan otot.
• Kondisi Medis: Beberapa kondisi medis tertentu, seperti diabetes, penyakit jantung, atau kanker, dapat menyebabkan sarkopenia atau mempercepat prosesnya.
• Penggunaan Obat-obatan: Beberapa obat-obatan, seperti kortikosteroid, dapat menyebabkan penurunan massa otot.
Penting untuk diingat bahwa sarkopenia bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba, tetapi merupakan hasil dari berbagai faktor yang berkembang seiring waktu.
Pencegahan Sarcopenia
Sarcopenia dapat dicegah dengan olahraga latihan beban, aktivitas fisik ini dapat menyebabkan otot berkontraksi dengan harapan peningkatan kekuatan, hipertrofi, ataupun daya taham. Dengan menambah beban pada latihan seperti berat badan, dumbell, ataupun beban eksternal lainnya dapat merangsang kontraksi otot.
Ada beberapa jenis kelompok makanan yang baik dikonsumsi untuk mencegah sarcopenia :
• Makanan yang mengandung banyak protein, seperti daging sapi tanpa lemak, daging unggas, ikan dan seafood, kacang-kacangan, biji-bijian, telur, serta susu dan produk olahannya
• Makanan yang kaya akan vitamin D, seperti ikan salmon, tuna, kuning telur, dan jamur.
• Makanan tinggi asam lemak omega 3, seperti seafood dan ikan, termasuk ikan kembung, salmon, teri, sarden, dan minyak ikan, flaxseed, chia seed. (Gigih)***