CIAMIS, (GNC);- Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, meresmikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Kujang Rabu (09/07/2025) setelah sekolah tersebut mengalami kebakaran tahun lalu dan telah selesai direvitalisasi.
Dalam sambutannya, Bupati menekankan pentingnya perhatian terhadap kondisi infrastruktur pendidikan di Kabupaten Ciamis. Dari total 740 SD yang ada di Ciamis, sekitar 10 persen di antaranya dalam kondisi rusak berat.
“Beberapa sekolah bahkan sudah viral di media sosial karena kondisinya yang memprihatinkan. Ada yang dibangun sejak tahun 1953 dan belum pernah direnovasi. Ini harus jadi perhatian serius,” ungkapnya.
Ia mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama menyelesaikan persoalan tersebut agar seluruh sekolah dapat menjadi tempat yang layak untuk kegiatan belajar mengajar.
“Ke depan, kita niatkan bersama untuk menginventarisasi data secara valid, agar pembangunan tidak salah sasaran,” ujar Herdiat.
Ia menyoroti masalah ketidakakuratan data yang selama ini menjadi kendala dalam penyaluran program bantuan. Menurutnya, baik untuk rumah tidak layak huni, penduduk kurang mampu, maupun sekolah rusak, data yang digunakan kerap berbeda-beda antar lembaga dan kementerian.
“Setiap lembaga punya data dan kriteria masing-masing, sehingga tidak ada keseragaman. Ini harus kita benahi bersama agar program bantuan tepat sasaran,” katanya.
Terkait anggaran, Herdiat menjelaskan bahwa perbaikan seluruh sekolah rusak memang tidak bisa dilakukan sekaligus karena keterbatasan dana. Namun, dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat setiap tahunnya, ia optimistis target perbaikan dapat tercapai dalam waktu lima tahun ke depan.
“Pembangunan atau renovasi 20 hingga 25 sekolah per tahun sudah cukup untuk menuntaskan target perbaikan dalam lima tahun, dengan syarat data yang digunakan benar-benar akurat,” tururnya.
“Yang penting kita cermat dalam menggunakan anggaran. Sekolah yang benar-benar rusak berat dan layak diperbaiki harus menjadi prioritas. Jangan sampai yang masih layak pakai malah direnovasi duluan,” tegasnya.
Herdiat juga menyoroti salah satu sekolah di Dadiharja, Kecamatan Rancah, yang dibangun sejak 1953 dan belum pernah direnovasi. Meski demikian, semangat belajar para siswa tetap tinggi.
“Anak-anak tetap semangat belajar meski sekolahnya sederhana. Tapi akan jauh lebih baik jika mereka belajar di tempat yang nyaman dan layak, karena itu akan meningkatkan motivasi mereka,” pungkasnya.