CIAMIS, (GNC); – SETIAP tahunnya, umat Muslim di seluruh dunia merayakan bulan suci Ramadan dengan menjalankan ibadah puasa. Namun, puasa Ramadan tidak hanya terbatas pada bulan tersebut, namun juga memiliki tradisi-tradisi dan amalan-amalan yang dilakukan pada hari-hari tertentu selama bulan Ramadan. Salah satunya adalah puasa Tasua, yang jatuh pada tanggal sembilan Muharram.
Puasa Tasua, yang juga dikenal sebagai Puasa Hari ke-9 Muharram atau Puasa Asyura, memiliki makna dan sejarah yang mendalam bagi umat Islam. Hari ini bermakna penting karena merupakan hari di mana Allah menyelamatkan Nabi Musa dan umatnya dari Fir’aun dan tentaranya yang jahat.
Menurut kisah dalam Al-Quran, Fir’aun adalah seorang yang sombong dan melawan Allah. Ia memperlakukan umat Musa dengan kejam dan menindas mereka. Dalam upaya untuk menyelamatkan bangsa Israel dari penindasan dan kekejaman Fir’aun, Nabi Musa memimpin umatnya menuju tepi Laut Merah. Namun, tanpa jalan untuk melanjutkan perjalanan, situasinya tampak sangat suram.
Tetapi Allah SWT memberikan bantuan kepada Nabi Musa dengan membelah Laut Merah menjadi dua sehingga umatnya dapat melewatinya dengan selamat. Ketika Fir’aun dan tentaranya mencoba mengejar mereka, Allah SWT mengembalikan air laut ke posisi semula dan menenggelamkan Fir’aun beserta pasukannya. Inilah mukjizat dan penghancuran yang menakjubkan yang Allah SWT berikan kepada Nabi Musa dan umatnya, dan itulah yang dirayakan dalam puasa Tasua.
Puasa Tasua bukan hanya sekedar ibadah puasa seperti pada umumnya, tetapi juga ditandai dengan melakukan beberapa amalan, di antaranya adalah:
1. Puasa:
Sebagian umat Muslim berpuasa pada dua hari ini, yaitu pada tanggal sembilan Muharram dan tanggal sepuluh Muharram, yang dikenal sebagai Puasa Asyura. Puasa Tasua dapat dilakukan sebagai bentuk ucapan syukur atas keselamatan umat Musa dan Nabi Musa dari Fir’aun.
2. Sedekah:
Pada dua hari ini, memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan sangat dianjurkan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberi makanan atau bantuan keuangan kepada orang-orang yang kurang beruntung. Sedekah seperti ini merupakan bagian penting dalam kegiatan amal yang dilakukan pada hari-hari bersejarah ini.
3. Melakukan Puasa Sunnah:
Selain berpuasa wajib di hari ini, juga dianjurkan untuk melakukan puasa sunnah. Puasa sunnah ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada Allah dan mengikuti contoh Nabi Muhammad SAW.
Puasa Tasua menandai momen penting dalam sejarah umat Islam yang memberikan pelajaran tentang perjuangan melawan ketidakadilan dan penindasan. Selain itu, puasa Tasua juga mengajarkan nilai-nilai kebaikan seperti syukur, kedermawanan, dan keberanian dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Bagi umat Islam, puasa Tasua adalah kesempatan untuk merenungkan makna dalam sejarah ini, menghargai kebebasan dan keadilan yang diperoleh umat Nabi Musa, serta mengingat betapa besar kekuasaan Allah SWT dalam memenangkan kebenaran dan menghancurkan kejahatan.
Puasa Tasua adalah ibadah yang dijalani umat Muslim untuk mengenang dan merayakan kisah yang mendalam dalam sejarah umat Islam. Dalam kehidupan sehari-hari, puasa ini juga menjadi momentum penting untuk merefleksikan dan mempraktikkan nilai-nilai Islam yang menjunjung tinggi keadilan, kebaikan, dan kerja keras dalam melawan penindasan. Semoga puasa Tasua dapat mengispirasi kita semua untuk menjadi manusia yang lebih baik dan hidup dalam Islam yang lemah lembut serta penuh cinta kasih. (Handi)***