CIAMIS,- Berdasarkan data dari Pusat Informasi dan Koordinasi (PIK) COVID-19 Ciamis, awal wabah Corona masuk ke Indonesia dan diberlakukannya sosial distancing jumlah warga Ciamis yang pulang kampung melonjak. Dari mulai 4.200 orang, 8.000, 16.000 hingga kini mencapai 26.000 lebih perantau yang memilih pulang.
Sekadar diketahui, setiap pemudik akan masuk sebagai MDP. Mereka harus menjalani isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari dengan dipantau oleh
“Pantauan arus migrasi puncaknya itu dari 26-30 April jumlahnya melonjak karena perkantoran, sekolah mulai libur dan work from home, setiap hari data yang masuk lebih dari 1.000 orang,” ucap Jubir PIK COVID-19 Bayu Yudiawan di Posko Covid-19 Center, Selasa (14/4/2020).
Bayu menerangkan sejak awal April jumlah pemudik ke Ciamis setiap hari kurang dari 500 orang. Terlebih setelah dilakukan pengetatan pengawasan dan Pemeriksaan di 9 titik perbatasan pintu masuk Ciamis.
Namun Bayu memprediksi pemudik ke Ciamis akan kembali mengalami peningkatan di pertengahan April. KetiKa diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah di Jawa Barat.
“Diberlakukan PSBB bisa berpengaruh juga akan penambahan MDP dikarenakan berhentinya aktifitas pabrik dan kantor yang membuat beberapa warga pulang ke Ciamis,” ungkap Bayu.
Jumlah MDP sampai Selasa (14/4/2020) siang, tercatat 26.642 orang, sebayak 16.518 orang telah selesai menerapkan protokol isolasi mandiri.
Bayu mengaku masih ada saja warga yang nakal, ketika setelah menyelesaikan isolasi mandiri tapi malah berangkat lagi ke zona merah. Sehingga saat pulang ke Ciamis harus mulai kembali melakukan isolasi 14 hari.
“Kami akan lebih memperketat perbatasan juga akan mempertanyakan terkkait urgensi dari kepentingan mereka untuk pulang-pergi ke daerah perkotaan terutama dari zona merah,” tegas Bayu.(TIM)***