**Perlu Dibenahi Menjadi Lokasi Wisata Andalan Ciamis
CIAMIS-Pasca berpisahnya Pangandaran dari Kabupaten Ciamis, kini Tatar Galuh sudah tidak memiliki tempat wisata andalan. Namun dengan kondisi alam yang melimpah, banyak tempat-tempat yang berpotensi untuk dijadikan lokasi wisata. Salah satunya Alam Karang Hantu di kawasan Sinarmawar, Kelurahan Cigembor, Kabupaten Ciamis.
Wisata alam Karang Hantu merupkan sebuah kawasan yang mampu memanjakan mata dengan sejuta pesona keindahan. Dimana lokasi ini cocok menjadi tempat wisata kekinian, yang menjual spot-spot menarik untuk dijadikan latarbelakan foto selfie.
Lembah alami yang hijau, lereng bukit yang berkelit hingga alur sungai yang mengular menambah serasi keindahan alam. Terlebih tegur sapa warga yang ramah menambah keasrian suasana alami di tengah kota Ciamis.
Rencana pengembangan Wisata Alam Karang Hantu ini didukung dengan adanya pembangunan mega proyek bendungan Leuwi Keris. Jika pembangunan Leuwi Keris selesai, dapat dipastikan sebagian wilayah Lingkungan Sinar Mawar Keluarahan Cigembor akan menjadi wilayah genangan himgga pamandangan alam akan lebih mempesona.
“Kondisi itu yang mendorong masyarakat Lingkungan Sinar Mawar mulai berbenah menata daerah genangan Leuwi Keris tersebut untuk dijadikan Wisata Alam,” ujar Penggiat Wisata Alam Karang Hantu yang juga tokoh masyarakat setempat Dadang Kimos alias Dang Q saat ditemui Jumat (20/10).
DangQ menuturkan nama Karang Hantu sendiri bisa dikatakan unik dan terkesan menyeramkan, walau sebenarnya alamnya sangat indah.
“Pemandangannya diperkirakan akan menjadi yang paling indah dengan daya pandang terluas dibanding daerah genangan leuwi Keris lainnya,” ungkapnya.
Potensi alam Karang Hantu yang akan dikembangkan ke depan, disamping keindahan alam akan pula menawarkan wisata alam berbasiskan ladang.
“Jenis wisata lainya yang bisa ditawarkan kepada pengunjung yakni Wisata Jalan Satapak Wisata Liwet Lembur, Wisata Camping Wisata Swapoto Wisata Nyeungeut Lodong Kawung Wisata adventure motor leuweung Wisata kaulinan peperangan dan Home Stay,” katanya.
Dijelaskan Dang Q, konsep wisata Karang Hantu itu langsung dari masyarakat dan oleh warga setempat. Hal itu karena masyarakat sudah sadar untuk memanfaatkan aset yang ada. Terutama menjadikan tempat yang tadinya kurang produktif dikembangkan menjadi tempat untuk menghasilkan pendapatan, dengan dijadikan sebagai tempat wisata.
Rencananya, di lokasi wisata alam Karang Hantu ini, para wisatawan diajak berjalan-jalan mengelilingi lokasi wisata, dengan berjalan di jalan setapak menikmati pemandangan ladang persawahan dan perkebunan.
“Dalam menyusuri jalan setapak itu, tamu bisa beristirahat di bangku bangku kayu yang tertata setiap 200 meter atau tamu bisa memesan liwet secara dadakan di saung saung ladang yang terbuat dari bambu sederhana berlaskan tikar mendong.” Tuturnya.
Setelah puas minikmati liwet, tamu bisa mencoba menyulut lodong karbit pohon kawung yang panjangnya sekitar 4 meter dengan diguide oleh ahlinya.
“Selain itu, tamu yang punya nyali besar bisa mencoba menaiki motor pengangkut kayu gelondongan. Sekali tarik dalam satu motor bisa membonceng sampai 10 orang.,”jelas DangQ.
Setelah puas menikmati jalan setapak, tamu bisa berselfie ria di areal panenjoan, disana tamu akan disuguhi pemandangan alam sungai Citanduy atau nantinya daerah genangan dari bendungan Leuwi Keris.
Ada beberapa lokasi selfie yang terbuat dari kayu dan bambu dengan keunikan keunikan yang tidak terdapat di daerah lain. Bagi tamu yang ingin out bond, Wisata Alam Karang Hantu telah menyiapkan berbagai aktraksi kaulinan barudak, salah satunya adalah peperangan.
“Selain itu, Wisata alam Karang Hantu juga menawarkan Wisata Camping dengan penataan damar sewu yang indah di malam hari,” ucapnya.
Bagi tamu yang ingin tinggal bersama rakyat bisa menikmati kehidupan keseharian warga desa (live in) merasakan sajian makanan dan minuman, serta menikmati alam bernuansa pedesaan, serta menikmati tradisi budaya warga pedesaan.
Saat ini masyarakat Sinar Mawar saat ini sedang semangat-semangatnya bergotong royong menata Karang Hantu dengan hanya berbekal kemauan dan melimpahnya pohon bambu di daerah tersebut.
“Setiap hari minggu kami warga masyarakat berbondong bondong bergotong royong dengan peralatan seadanya membangun berbagai bentuk bangunan yang terbuat dari bambu,” ujarnya.
Masyarakat berharap banyak adanya bantuan pemerintah dalam hal ini dinas Pariwisata untuk bisa membimbing dalam pengembangnanya, hingga karang Hantu ini bisa menjadi sebuah destinasi wisata yang nantinya akan berkontribusi bagi PAD. “Yang jelas wisata Karang Hantu ini seperti Bau Giok yang perlu digosok,” pungkasnya. (Cecep/Galuhnews.com)