BANDUNG: Manajer Persib Bandung H Umuh Muchtar mempertanyakan status Persib Bandung dalam insiden penegeroyokan yang berujung kematian terhadap suporter Persija saat pertandingan Persib kontra Persija di stadion GBLA, Minggu (23/9/2011). Wa haji begitu dia disapa mengaku heran justru yang disalahkan adalah Persib.
“Saya menghormati dan menyerahkan sanksinya kepada PSSI. Saya masih harus bicara dengan semua, itu terserah sanksinya apa. Cuma saya mau ngomong, apa salahnya Persib?” kata Umuh seperti dilansir Republika.co.id pada Rabu (26/9).
Umuh setuju PSSI memutuskan menghentikan kompetisi Liga 1 sementara. Persib masih menunggu sanksi yang akan dijatuhkan PSSI. Exco PSSI merekomendasikan dua kategori sanksi dari yang paling ringan, yakni berupa teguran keras dan finansial serta saksi berat adalah pengurangan nilai klasemen hingga didiskualifikasi.
Tapi Umuh meminta PSSI berlaku adil dan sanksi harus mengacu pada statuta yang ditetapkan FIFA. Sejauh ini Persib telah mengikuti semua aturan ketika akan menggelar laga Perib vs Persija. Soal izin keamanan sudah keluar. Adapun kejadian yang menewaskan suporter Persija itu di luar lapangan.
“Kalau begitu salah Persib apa, kalau ada suporter sudah masuk ke dalam ring itu sudah bukan tanggung jawab Persib, itu orang di luar juga belum tentu punya tiket. Tanya ke keamanan itu bukan masalah Persib. Persib kan fokus bertanding, bermain, dan kami sudah sesuai aturan,” katanya.
Umuh meminta aparat untuk berlaku adil dengan mengusut kasus-kasus korban bentrokan suporter Persib dan Persija di masa lalu. Ia pun mendorong adanya perdamaian antara suporter-suporter sepak bola di Tanah Air.
Umuh berharap ke depannya perwakilan suporter klub, PSSI, BOPI, dan pemerintah perlu duduk bersama mewujudkan komitmen terciptanya aturan agar tak terjadi lagi bentrok antarsuporter.
Umuh pun menilai wacana Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan yang mengusulkan adanya Badan Khusus Pendampingan terhadap suporter yang dibentuk masing-masing pemda bekerja sama dengan pengurus klub merupakan wacana yang baik untuk mengantisipasi konflik suporter terjadi kembali.
“Kita berusaha untuk memperbaiki semuanya, bukan hanya Persib. Karena ini menyangkut nyawa, sampai kapan akan ada yang mati lagi. Setelah ini baru membuat aturan ada hukuman apa yang berat, kumpulkan perwakilan seluruh suporter se-Indonesia,” jelas Umuh. (arief subekti/galuhnews)