CIAMIS, (GNC);- Masa usia senja atau lansia adalah periode dalam kehidupan seseorang yang dimulai sekitar usia 60 tahun ke atas. Pada tahap ini, tubuh mengalami berbagai perubahan fisik dan fisiologis yang dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit. Artikel ini akan membahas beberapa penyakit yang paling sering terjadi di usia senja, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah atau mengelola kondisi tersebut.
1. Penyakit Kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner dan hipertensi, merupakan penyebab utama kematian di kalangan lansia. Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan plak di arteri yang dapat menghambat aliran darah dan menyebabkan serangan jantung atau stroke. Faktor risiko termasuk merokok, diet tinggi lemak, kurangnya aktivitas fisik, dan riwayat keluarga.
Pencegahan dan Pengelolaan
Untuk mencegah dan mengelola penyakit kardiovaskular, lansia disarankan untuk mengadopsi gaya hidup sehat. Ini termasuk makan makanan seimbang yang rendah lemak jenuh, rutin berolahraga, menghindari merokok, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memantau tekanan darah dan kadar kolesterol.
2. Diabetes
Diabetes, khususnya diabetes tipe 2, adalah penyakit umum di kalangan lansia. Kondisi ini ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Risiko diabetes meningkat seiring bertambahnya usia, terutama pada mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes atau gaya hidup yang tidak sehat.
Pencegahan dan Pengelolaan
Mengelola diabetes melibatkan pengaturan diet yang ketat, olahraga teratur, dan pengobatan sesuai dengan anjuran dokter. Lansia harus menghindari makanan yang tinggi gula dan karbohidrat sederhana, serta rutin memantau kadar gula darah mereka.
3. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Penyakit ini sering tidak menunjukkan gejala sampai terjadi patah tulang. Wanita lansia, khususnya mereka yang telah mengalami menopause, memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis karena penurunan hormon estrogen.
Pencegahan dan Pengelolaan
Pencegahan osteoporosis melibatkan konsumsi cukup kalsium dan vitamin D, berolahraga secara rutin, dan menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebih. Suplemen kalsium dan vitamin D mungkin diperlukan untuk memastikan asupan yang cukup.
4. Alzheimer dan Demensia
Alzheimer dan demensia adalah gangguan neurodegeneratif yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Kondisi ini dapat memengaruhi ingatan, pemikiran, dan kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari. Risiko Alzheimer meningkat seiring bertambahnya usia, dan tidak ada penyembuhan yang diketahui hingga saat ini.
Pencegahan dan Pengelolaan
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah Alzheimer, beberapa langkah dapat diambil untuk menurunkan risiko. Ini termasuk menjaga otak tetap aktif melalui aktivitas mental seperti membaca dan bermain teka-teki, berolahraga secara teratur, dan menjaga hubungan sosial yang baik.
5. Arthritis
Arthritis adalah peradangan pada sendi yang menyebabkan nyeri dan kekakuan. Osteoarthritis dan rheumatoid arthritis adalah jenis arthritis yang paling umum di kalangan lansia. Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup karena membatasi mobilitas dan aktivitas sehari-hari.
Pencegahan dan Pengelolaan
Untuk mengelola arthritis, penting untuk menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menggunakan terapi fisik untuk meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan sendi. Obat antiinflamasi dan pereda nyeri juga dapat membantu mengontrol gejala.
6. Depresi
Depresi adalah masalah kesehatan mental yang sering diabaikan pada lansia. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kehilangan orang yang dicintai, isolasi sosial, dan penyakit kronis. Depresi pada lansia sering tidak terdiagnosis karena gejalanya mirip dengan masalah kesehatan lainnya.
Pencegahan dan Pengelolaan
Meningkatkan kesehatan mental lansia melibatkan dukungan sosial yang kuat, aktivitas fisik yang teratur, dan jika diperlukan, terapi dan pengobatan medis. Lansia juga disarankan untuk tetap terlibat dalam kegiatan yang mereka nikmati dan menjaga hubungan sosial yang baik.
Penyakit yang sering terjadi di usia senja dapat memengaruhi kualitas hidup lansia secara signifikan. Namun, dengan pendekatan preventif yang tepat dan pengelolaan yang baik, banyak dari kondisi ini dapat dikendalikan. Adopsi gaya hidup sehat, pemeriksaan kesehatan rutin, dan dukungan sosial yang kuat sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan lansia. (Arin)**