CIMAHI, FOKUSJabar.com : Untuk memecahkan permasalahan tenaga kerja asing yang diperkirakan akan menyerbu Indonesia, Pemerintah Kota Cimahi belum menemukan kesepakatan kerja dengan Serikat Pekerja di Cimahi.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kota Cimahi Bachtiar mengatakan, pihaknya selalu mendorong teman-teman Serikat Pekerja di Cimahi untuk meningkatkan mutu dan kualitas kerja.
Namun hingga saat ini tidak ada titik temu karena, yang mereka (serikat pekerja) bicarakan selalu mengenai kenaikan upah.
” Seharunya yang mereka bicarakan jangan hanya masalah upah. Sekarang sudah saatnya kita memikirkan, bagaimana saudara-saudara kita (Pekerja) ini terlindungi. Jelas ini harus bersaing,” Kata Benny, Sabtu (9/1/2016).
Ia mengaku pernah berkomunikasi dengan sejumlah pengusaha di Cimahi, bahwa sebenarya, para pengusaha sanggup membayar pekerja dengan bayaran yang tinggi, asalkan produktifitasnya juga harus ditingkatkan.
Benny mencontohkan, di Jepang, satu orang pekerja dapat menggerakan empat sampai delapan mesin sekaligus, dan itu otomatis gajinya akan tinggi.
Tetapi disini (Cimahi), satu mesin saja harus dikerjakan oleh dua atau empat orang dengan cara bergantian.
Menurutnya, jika gaji di Indonesia harus sama dengan disana (luar negeri) tapi pengerjaannya tidak bisa seperti disana, itu jelas akan merugikan perusahaan.
” Artinya jika satu mesin bisa dikerjakan oleh dua orang, maka perusahaan bisa menggunakan biaya itu untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat,” pungkasnya.
(Gatot/Den)