CIAMIS-PT Summit Oto Finance Cabang Sumedang mengklaim Debt Collector Anton cs bukan bagian dari perusahaan mereka. Jikapun ada karyawan Oto yang terlibat dalam insiden cekcok antara debt collector Anton cs dengan salah seorang publik figur Sumedang Hj Euis Mully Mulyati, hingga tindak kekerasan terhadap salah seorang wartawan ruber.id Aam Aminullah, pihak perusahaan akan memberikan sanksi tegas terhadapnya.
Insiden yang berujung pelaporan terhadap salah seorang yang mengaku-ngaku bernama Huares (Anton), Ketua Debt Collector se Jabar di halaman kantor Oto cabang Sumedang ini terjadi Senin (9/10/2017) sore.
Branch Manager PT Summit Oto Cabang Sumedang Edi Sinaga mengatakan, kejadian di pada Senin sore itu diluar tanggungjawab PT Summit Oto Finance Cabang Sumedang.
“Kejadian seperti ini bisa terjadi dimana saja. Hanya kebetulan saja, kejadian yang satu ini kebetulan terjadi di depan kantor kami. Dan itu diluar tanggungjawab kami,” ujarnya ditemui sejumlah wartawan di kantornya, Jumat (13/10/2017) siang.
Pihaknya, kata Edi, memastikan bahwa dalam kasus tersebut tidak ada satu orang karyawannya yang terlibat dalam insiden tersebut meski kejadiannya terjadi di depan halaman kantor Oto.
“Kami pastikan, tidak ada karyawan kami yang terlibat. Jika memang ada kami siap memberikan sanksi keras terhadap karyawan kami yang memang terbukti terlibat. Kami pun siap bertanggungjawab bila memang ada karyawan kami yang terlibat,” tuturnya.
Anton Cs, kata Edi, merupakan pihak eksternal yang tidak ada hubungannya dengan PT Summit Oto Finance.
“Dia (Anton) juga jarang ke sini. Setahu saya sangat jarang ke sini. Kalau ke sini juga paling hanya menemui teman-temannya yang di Sumedang. Karena setahu saya, dia tinggal di Bandung. Dan dia, sama sekali tidak ada hubungannya dengan pihak kami (Oto),” sebutnya.
Sebelumnya, balon bupati/wakil bupati dari Partai Demokrat Hj Euis Mully Mulyati melaporkan debt collector tersebut atas perlakuan kasar/perbuatan tidak menyenangkan di muka umum.
Kejadian yang menimpa Euis bermula dari adanya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh debt collector tersebut terhadap seorang SPG minuman ringan yang berjualan di sekitar kantor Oto Finance Sumedang.
“Saya kaget melihat SPG itu ketakutan karena merasa sudah dilecehkan. Saya temukan dia pertama kali sedang menangis,” ujarnya usai melaporkan kejadian tersebut di Mapolres Sumedang, Kamis (12/10/2017).
Merasa iba dengan yang dialami SPG tersebut, Euis MS mencoba untuk membela dengan meminta pelaku untuk meminta maaf kepada SPG minuman tersebut.
Namun ketika diminta, debt collector berwajah garang berkulit hitam yang diduga tengah mabuk itu justru malah menyerang Euis MS.
“Saya konfirmasi kepada yang bersangkutan dengan baik-baik. Tapi dia malah marah-marah. Yang membuat saya tidak nyaman itu, keluar kata-kata yang menyebut saya kafir dan anjing,” tuturnya.
Sementara, wartawan Aam Aminullah sendiri mengaku, selain HP miliknya dirusak, dia juga sempat menerima pukulan dari salah seorang debt collector. Meski pukulan tersebut hanya mengenai bagian helm saja, namun Aam juga sempat diancam dan diintimidasi komplotan debt collector tersebut.
“Hape saya dirusak, kemudian saya juga sempat dipukul sekali tapi pukulannya itu hanya mengenai bagian helm. Selain itu, saya diintimidasi dan diancam bahwa jika saya memberitakan kejadian yang terjadi saat itu, saya akan dicari sampai ketemu. Ancaman lainnya, jika saya berani macam-macam maka nasib saya akan lebih rusak dari HP milik saya yang telah mereka rusak,” sebutnya.
Karena ancaman dan intimidasi ini, Aam kemudian meminta perlindungan kepada Polres Sumedang, dengan melaporkan kejadian ini.
“Pada hari Sabtu (14/10/2017) saya telah membuat laporan pengaduan kepada kapolres Sumedang melalui kasatreskrim Sumedang,” ucapnya.
Dihubungi terpisah, Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kabupaten Sumedang Cecep Wakhdiana P menyesalkan tindak kekerasan dan upaya intimidasi terhadap wartawan. Hal ini menambah panjang deret kasus kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Indonesia.
“Saya telah menyarankan agar wartawan bersangkutan melaporkan kejadian ini ke Polres Sumedang. Dan tentunya saya sangat menyesalkan kejadian ini. Saya berharap kejadian serupa tidak kembali terjadi, khususnya di Sumedang. Dan saya mendorong pihak kepolisian bisa segera mmengusut hal ini sampai tuntas agar menjadi efek jera kepada para pelakunya,” katanya. (rasyid/SUMEDANG)