GAGAL jantung berkaitan dengan permasalahan pada pompa jantung. Kondisi tersebut dilihat dari adanya kegagalan saat jantung memompa pasokan darah ke seluruh tubuh. Anak yang mengalaminya akan merasakan sesak napas, kelelahan, bengkak di bagian tungkai, pergelangan kaki, telapak kaki, hingga perubahan warna kulit.
Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan, di Indonesia sendiri angka kasus penyakit jantung bawaan pada usia anak-anak masih tergolong tinggi. Jumlahnya tercatat sebanyak kurang lebih 12 ribu bayi yang menderita penyakit jantung kongetif setiap tahunnya.
Sementara, dari banyaknya jumlah tersebut hanya 6 ribu anak yang mendapatkan penanganan. Sebagian lainnya belum bisa tertangani dengan semestinya bahkan berujung kematian. Sebab belum banyak rumah sakit yang menyediakan pelayanan untuk penyakit jantung. Namun, kini IDAI hingga PERKI telah menjalin kerjasama guna mendukung layanan jantung anak Indonesia.
Gagal jantung pada bayi lebih sulit didiagnosis dibandingkan pada anak yang sudah lebih tua. Seperti dilansir Medical News Today, hal tersebut karena gejalanya cenderung non spesifik. Sebagian menyerupai infeksi paru-paru sehingga butuh observasi lebih lanjut untuk mendeteksi penyakit gagal jantung.
Gejala gagal jantung pada masing-masing anak akan berbeda. Biasanya anak menunjukkan beberapa masalah kesehatan. Mulai dari kesulitan makan, pertumbuhan lambat, pernapasan cepat, tekanan darah rendah, keringat berlebih, endema paru, hingga takikardia sinus. Ada juga yang mengalami gejala sianosis atau semburat biru di kulit, bibir, sampai alas kuku.
Penyebab Gagal Jantung pada Anak
Penyebab gagal jantung pada anak bisa karena beberapa faktor. Tiga diantaranya yaitu:
1. Cacat jantung bawaan
Penyebab umum gagal jantung pada anak yaitu kelainan jantung bawaan. Studi pada tahun 2010 menunjukkan sebanyak 8 dari 1000 bayi yang baru lahir mengidap kelainan pada jantungnya. Hal itu disebabkan oleh gagal berkembangnya jantung anak selama di dalam rahim.
2. Kardiomiopati primer
Berikutnya kardiomiopati primer yaitu kondisi dimana dapat mempengaruhi struktur dan fungsi otot pada jantung. Kondisi otot jantung yang lemah tidak mampu memompa darah yang cukup hingga ke seluruh bagian tubuh. Kardiomiopati primer disebabkan oleh genetik, penyakit autoimun, atau defisiensi metabolik.
3. Penyebab lain
Terakhir, penyebab lainnya bisa karena racun, penurunan aliran darah dan oksigen ke jantung, infeksi virus, ketidakseimbangan elektrolit, bahkan interaksi obat yang tidak normal. (Anggi)***
Referensi:
https://www.medicalnewstoday.com/articles/signs-of-heart-failure-in-a-child-symptoms-and-treatment