CIAMIS, (GNC);- Rempah-rempah di Indonesia selain untuk membuat cita rasa makanan semakin lebih enak, juga dapat berfungsi sebagai obat-obatan alternatif sehingga dapat berperan memelihara kesehatan hingga membuat kesembuhan.
Beberapa di antaranya dapat meredakan rasa sakit karena mempunyai sifat anti-inflamasi dan membantu mengatasi kondisi seperti radang sendi.Seperti cengkeh, memiliki eugenol, anestesi alami untuk mengatasi sakit gigi. Bahkan rempah-rempah juga dapat membantu upaya diet atau penurunan berat badan.
Meski bukan suplemen kimia, bukan berarti rempah-rempah tidak memiliki dosis dan efek samping seperti obat-obatan dari industri farmasi.
Berikut adalah efek samping yang jarang diketahui dari beberapa rempah-rempah populer yang kita konsumsi:
JAHE
Jahe memiliki banyak khasiat obat karena kandungannya baik untuk pencernaan mulai dari kembung sampai sembelit, dan mual hingga bengkak, dan minim efek samping, kecuali kelebihan asupan atau gangguan pada kondisi tertentu. Jika mengkonsumsi jahe dalam dosis tinggi, maka dapat menyebabkan mulas ringan, diare, dan iritasi mulut. Selain itu, mengkonsumsi jahe secara berlebihan dapat meningkatkan risiko pendarahan pada beberapa orang dan memperburuk kondisi jantung, khususnya jika akan atau sedang menjalani operasi, sebaiknya hindari mengasup jahe.
Dosis Ideal Jahe
Dosis asupan jahe harian sebaiknya dibatasi sekitar 3-4 gram. Mengasup lebih dari 6 gram jahe per hari dapat memicu masalah diare, mulas dan asam lambung.
KUNYIT
Kunyit adalah salah satu rempah-rempah paling kuno, yang digunakan dalam pengobatan berbagai infeksi, masalah pencernaan, dan menghilangkan rasa sakit dan nyeri. Kunyit kerap diakui karena manfaatnya yang beragam. Kandungan kurkuminnya dapat meningkatkan sensitivtas insulin, mencegah peradangan, dan infeksi, kanker, ISK, dan masih banyak lagi masalah kesehatan lainnya. Bahkan, kunyit menjadi rempah yang diolah menjadi minuman yang hype di Barat, seperti kunyit latte dan sari kunyit.
Namun, orang-orang perlu mengasupnya sesuai dosis yang dianjurkan oleh ahli gizi dan ahli diet, karena mengkonsumsi kunyit secara berlebihan dapat mengganggu sistem pencernaan, dan menyebabkan sembelit, diare, gangguan pencernaan, gas, dan asam lambung. Kunyit memiliki sifat pengencer darah yang dapat meningkatkan risiko pendarahan. Kelebihan kunyit juga dapat menurunkan kadar gula darah secara tiba-tiba sehingga merepotkan. Kurkumin dosis tinggi juga sehingga dapat merusak hati.
Dosis Ideal Kunyit
Kunyit sebaiknya dikonsumsi untuk sehari-hari dalam dosis 3 gram untuk hasil terbaik
BAWANG PUTIHÂ
Bawang putih adalah salah satu rempah-rempah populer baik dalam dunia kuliner maupun obat alternatif. Bawang putih dikenal berbagai manfaatnya dalam melawan bakteri dan virus, mengatur gula darah, mengobati batuk dan pilek, serta mencegah beberapa jenis kanker seperti kanker usus besar dan perut. Itu karena bawang putih mengandung senyawa allicin.
Namun, mengkonsumsi bawang putih secara berlebihan dapat menyebabkan beberapa masalah pencernaan, bau mulut, dan peningkatan risiko pendarahan. Bawang putih mengandung fruktan dalam jumlah tinggi sehingga dapat menyebabkan kembung, gas, sakit perut.
Dosis Ideal Bawang Putih
Menurut penelitian, dosis yang tepat untuk mengasup bawang putih sekitar 1-2 siung (3-6 gram) per hari sangat ideal, dan dapat membantu seseorang mendapatkan banyak manfaat kesehatan.
DAUN SALAM
Daun salam kerap digunakan dalam penempaan dan sebagai bubuk dalam mengolah masakan dan obat-obatan. Namun, seseorang harus menghindari memakan daun salam utuh, karena tidak aman mengingat daun salah tidak dapat dicerna dan dapat bersarang di tenggorokan atau menembus lapisan usus. Daun salam esktraktif kemungkinan dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Daun salam juga dapat memicu penurunan gula darah. Jadi, sebaiknya menghindarinya jika sedang dalam pengobatan diabetes.
Dosis Ideal Daun Salam
Daun salam sebaiknya dikonsumsi dalam batas dosis sekitar 1-2 lembar dalam sebuah resep.
Ref: Jawapos.com