CIAMIS-Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Ciamis Unang Danuarso mengatakan saat ini lowongan kerja cukup banyak dan pencari kerja juga banyak, namun yang diterima hanya sedikit. Hal itu dikarenakan kualifikasi yang dimiliki pencari kerja tidak sesuai dengan syarat yang diinginkan oleh penerima lowongan pekerjaan. Hal itu dikarenakan masih rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada.
“Lowongan kerja banyak, pencari juga banyak tetapi yang diterima sedikit. Itu terjadi karena di dunia swasta, perusahaan lebih mencari yang baik cepat dan menghasilkan keuntungan. Sehingga dicari orang yang memiliki kompetensi. Tetapi banyak pencari kerja yang tidak mampu memenuhi kompetensi tersebut,” ujarnya saat membuka kegiatan Latihan Berbasis Kompetensi
Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas Kejuruan TIK (basic office) di UPTD Kursus Latigan Kerja (KLK) Ciamis Kamis (19/10).
Kata dia, untuk memenuhi kompetensi tersebut, Pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja mengarahkan agar pencari kerja memiliki kemampuan. Salah satunya dengan latihan berbasis kompetensi.
Selain itu, kendala lain mindset masyarakat lebih memilih ingin menjadi pegawai negeri atau Aparatur Sipil Negara (ASN). Padahal untuk menjadi ASN sekarang ini cukup sulit, dimana pemerintah pusat telah melakukan moratorium. Padahal dengan meningkatkan kemampuan SDM maka pencari kerja dapat dengan mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, guna memenuhi kebutuhan hidup.
“Pemerintah saat ini gencar untuk meningkatkan kemampuan SDM, seperti menyelenggarakan pendidikan yang didalamnya terdapat peningkatan kemampuan pencari kerja. Seperti kemampuan komputer, perbengkelan dan tata boga,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala UPTD KLK Dinas Tenaga Kerja Ciamis Juhandi menuturkan Latihan Berbasis Kompetensi Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas Kejuruan TIK (basic office) bekerjasama dengan Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi. Peserta yang mengikuti berjumlah 32 orang. Yang dilaksanakan selama 25 hari dari 19 Oktober-16 November 2018 atau 200 jam pelatihan.
“Tujuannya untuk memberikan bekal keterampilan kerja agar kinerja meningkat serta meningkatnya kemampuan tenaga kerja. Dalam rangka tenaga kerja siap pakai guna meningkatkan kualiyas daj produktifitas kerja,” jelasnya. (Cecep/galuhnews.com)