CIAMIS, (GNC);- Kisah pohon kurma menangis karena merindukan Rasulullah SAW adalah salah satu peristiwa yang menyentuh hati, menegaskan cinta makhluk kepada Sang Nabi. Kisah ini tidak hanya menggetarkan jiwa, tetapi juga menyimpan pelajaran mendalam tentang cinta, kerinduan, dan kemuliaan Rasulullah SAW yang tidak hanya dicintai oleh manusia, tetapi juga oleh makhluk-makhluk lainnya.
Latar Belakang Kisah Pohon Kurma Menangis
Kisah ini diriwayatkan dalam beberapa hadits sahih. Pada awalnya, Rasulullah SAW sering menyampaikan khutbah di Masjid Nabawi sambil berdiri di samping sebatang pohon kurma. Pohon kurma ini menjadi tempat bersandar Rasulullah setiap kali beliau berkhutbah kepada para sahabat.
Seiring berjalannya waktu, para sahabat mengusulkan untuk membuatkan mimbar bagi Rasulullah SAW agar khutbah beliau lebih jelas terdengar oleh semua jamaah. Ketika mimbar baru selesai dibuat dan Rasulullah SAW mulai menggunakannya, terjadi sesuatu yang luar biasa. Pohon kurma yang biasa menjadi tempat beliau bersandar mengeluarkan suara tangisan. Pohon tersebut menangis dengan penuh kerinduan kepada Rasulullah, karena tidak lagi menjadi tempat beliau bersandar.
Peristiwa yang Menggetarkan Hati
Tangisan pohon kurma tersebut bukan hanya terdengar oleh Rasulullah, tetapi juga oleh para sahabat yang hadir di masjid. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa tangisan pohon itu menyerupai suara tangisan anak kecil yang terisak-isak, menunjukkan betapa besar cintanya kepada Rasulullah SAW. Pohon tersebut seakan merasakan kehilangan yang dalam karena tidak lagi dekat dengan Rasulullah, yang sebelumnya selalu berdiri di sisinya.
Melihat peristiwa ini, Rasulullah SAW pun turun dari mimbar dan mendekati pohon kurma tersebut. Beliau mengusap batang pohon itu dengan penuh kasih sayang hingga pohon itu berhenti menangis. Dalam salah satu riwayat yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah bersabda bahwa jika beliau tidak menenangkan pohon tersebut, pohon itu akan terus menangis hingga hari kiamat.
Makna dan Hikmah dari Kisah Ini
Kisah pohon kurma yang menangis ini mengandung banyak hikmah yang sangat mendalam bagi kita sebagai umat Islam. Berikut beberapa pelajaran yang bisa kita ambil:
1. Cinta kepada Rasulullah SAW
Cinta yang tulus dan mendalam kepada Rasulullah SAW tidak hanya datang dari manusia, tetapi juga dari makhluk-makhluk lain seperti pohon kurma. Ini mengingatkan kita bahwa sebagai umatnya, sudah sepatutnya kita menumbuhkan rasa cinta dan kerinduan yang sama kepada beliau. Cinta kepada Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu tanda iman yang kuat.
2. Kedudukan Rasulullah di Mata Allah
Peristiwa ini juga menunjukkan betapa tinggi kedudukan Rasulullah SAW di sisi Allah SWT. Bahkan makhluk yang tak bernyawa seperti pohon pun merindukan kehadiran beliau. Hal ini menjadi pengingat bagi kita akan kemuliaan Rasulullah sebagai utusan Allah yang membawa rahmat bagi seluruh alam.
3. Kepedulian Rasulullah SAW kepada Semua Makhluk
Rasulullah SAW menunjukkan kasih sayang yang besar bukan hanya kepada manusia, tetapi juga kepada makhluk lain. Ketika pohon kurma menangis, beliau tidak mengabaikannya, melainkan segera datang dan menenangkannya. Ini adalah cerminan dari betapa lembut dan penuh kasihnya Rasulullah SAW terhadap semua ciptaan Allah.
4. Kerinduan kepada Sosok yang Mulia
Tangisan pohon kurma yang merindukan Rasulullah seharusnya menjadi renungan bagi kita. Sejauh mana kita sebagai umatnya merindukan beliau? Bagaimana kita menunjukkan cinta dan hormat kepada beliau, baik melalui akhlak, ibadah, maupun usaha kita dalam meneladani sunnahnya? Kerinduan kita kepada Rasulullah SAW bisa diukur dari seberapa besar usaha kita dalam mengamalkan ajaran yang beliau bawa.
5. Keajaiban dalam Kehidupan Rasulullah SAW
Kisah ini juga merupakan salah satu tanda kebesaran Allah yang ditunjukkan melalui kehidupan Rasulullah SAW. Keajaiban-keajaiban seperti tangisan pohon kurma ini menjadi bukti bahwa beliau adalah utusan Allah yang benar, yang membawa petunjuk dan kebenaran.
Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Mengambil hikmah dari kisah pohon kurma menangis, kita dapat merenungkan betapa pentingnya menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memperbanyak membaca shalawat, mengikuti sunnah beliau, dan berusaha menjadi pribadi yang mencontoh akhlak mulia Rasulullah SAW.
Selain itu, kerinduan kita kepada Rasulullah juga dapat diwujudkan dengan mendalami kisah-kisah hidup beliau dan menyebarkan ajaran-ajaran Islam yang beliau bawa kepada orang lain. Seperti pohon kurma yang menangis karena kehilangan kehadiran fisik Rasulullah, kita sebagai umatnya harus merindukan dan menghormati beliau dengan cara mematuhi ajaran-ajaran yang beliau wariskan.
Kisah pohon kurma yang menangis merindukan Rasulullah SAW adalah salah satu kisah penuh hikmah yang menegaskan betapa mulianya Rasulullah SAW di hadapan seluruh makhluk. Cinta dan kerinduan yang ditunjukkan oleh pohon kurma ini harus menjadi inspirasi bagi kita semua untuk senantiasa merindukan dan mencintai Nabi Muhammad SAW dengan tulus. Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan yang mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat. (Arin)**