Pangandaran, (GNC);- Pasangan suami istri asal Banjarnegara, Taufik Urohman atau akrab disapa Mas Boy (45) dan Suci Caswati (27) menyisahkan kisah inspiratif dari keduanya yang berprofesi sebagai sopir truk Mitsubishi Fuso dan berhasil menjalani hidup yang terbilang sukses berkat kerja keras mereka.
Bagi Mas Boy dan Suci, profesi sebagai sopir truk bukanlah pekerjaan mudah. “Untuk menjadi sopir truk butuh hati yang sabar dan ikhlas,” Kata Mas Boy saat menghadiri gathering komunitas Mitsubishi Fuso Canter yang digelar di Pantai Pangandaran, Ciamis, (15/12/2024).
Selama 20 tahun, ia telah menekuni profesinya dengan mengangkut komoditas seperti salak dan cabai. “Saya pakai truk Mitsubishi Fuso Canter FE 74 HD untuk mengangkut salak dari Banjarnegara ke Jakarta, dan dari Banjarnegara ke Lampung atau Sumatera saya angkut cabai,” Ungkapnya.
Profesi ini menuntut ketangguhan mental dan fisik. Selain kemahiran mengemudi dan merawat kendaraan niaga berukuran besar, medan yang sulit dan jarak tempuh panjang kerap menjadi tantangan. Namun, bagi Mas Boy, perjuangan itu sepadan untuk menghidupi keluarganya.
Kesibukan dan perjalanan jauh membuat Mas Boy kerap jarang bertemu keluarga. Situasi ini mendorong sang istri, Suci, memutuskan untuk turut serta menjadi sopir kedua pada tahun 2016 demi membantu kebutuhan ekonomi keluarga. Meski menghadapi kerasnya kehidupan jalanan, Suci mengaku menemukan solidaritas tinggi di antara sesama sopir Canter.
“Persaudaraan antar sopir Canter itu sangat kuat. Sebagai sopir wanita, saya tidak pernah khawatir soal keamanan di jalan, karena kami selalu saling membantu jika ada masalah, baik terkait truk atau gangguan lainnya,” tutur Suci.
Melihat dedikasi para sopir truk seperti Mas Boy dan Suci, Sudaryanto, General Manager of Business Communication PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), menyampaikan apresiasinya.
“Para pengemudi truk adalah aset penting. Oleh karena itu, kami memberikan perhatian khusus dengan mengadakan pelatihan rutin agar para pengemudi dapat mengemudi dengan aman dan nyaman. Sopir truk memegang peranan vital dalam roda perekonomian Indonesia, karena proses distribusi yang mereka jalankan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Sudaryanto.
Dedikasi dan ketekunan Mas Boy dan Suci kini membuahkan hasil. Berkat profesi sebagai sopir truk, mereka mampu memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya serta mencukupi kebutuhan keluarga. Kisah pasangan ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama dalam menghargai jasa para sopir truk yang sering kali kurang mendapatkan perhatian.
Melalui kegiatan seperti gathering komunitas Canter, diharapkan solidaritas antar sopir truk semakin terjalin kuat dan peran mereka dalam mendukung distribusi logistik di Indonesia semakin diapresiasi oleh masyarakat luas.