ISTILAH anxiety mulai dikenal banyak orang terutama di kalangan anak muda seiring dengan maraknya edukasi masalahkesehatan mental. Anxiety umumnya ditandai dengan adanyaperasaan gelisah atau cemas. Namun ternyata, anxiety ini dapatmemengaruhi peningkatan resiko penyakit asam lambung atauGERD pada tubuh seseorang.
GERD (gastroesophageal reflux) merupakan kondisi refluksasam, di mana seseorang mengalami asam lambung yang kembali ke kerongkongan dan menyebabkan gejala-gejalaseperti mulas, rasa terbakar di tenggorokan dan sulit menelan.Refluks asam yang sesekali terjadi merupakan kondisi umum. Namun pada penderita GERD, refluks asam terjadi dalam waktuyang cukup sering sehingga dapat mengakibatkan iritasi danperadangan pada lapisan organ yang dilewatinya.
Asam lambung yang naik ke esofagus atau kerongkongandisebabkan lemahnya cincin otot (sfingter esofagus) bagianbawah yang berfungsi menutup perut dari kerongkongan ketikatidak makan. Cincin otot yang lemah dan tidak berfungsi denganbaik menyebabkan asam lambung mudah kembali kekerongkongan. Terdapat beberapa faktor yang meningkatkanresiko GERD pada seseorang, antara lain:
Selain faktor-faktor di atas, faktor gaya hidup turut memberipengaruh yang besar dalam meningkatkan resiko GERD sepertimakan dalam porsi yang banyak, berbaring setelah makan danmakan gorengan atau makanan berlemak lainnya. Stres jugadapat memperburuk kondisi refluks asam karena berkaitan eratdengan kecemasan.
Anxiety memang tidak disebutkan sebagai penyebab GERD, namun beberapa penelitian menemukan bahwa kecemasan dandepresi bisa meningkatkan resiko GERD. Begitu pula efeknegatif GERD dapat memengaruhi kualitas hidup pengidapnyadengan kecemasan. Penelitian lainnya mengungkapkan bahwaanxiety dapat memperkuat gejala refluks asam seperti heartburn atau sensasi terbakar di dada dan nyeri perut bagian atas. Kecemasan juga dapat membuat Anda lebih sensitif terhadaprasa sakit yang dialami dan gejala GERD lainnya.
Kecemasan dan tekanan psikologis lainnya juga bisamemengaruhi motilitas esofagus atau kerongkongan dan fungsicincin otot kerongkongan bagian bawah. Motilitas esofagusmerupakan kontraksi yang terjadi di kerongongan agar makananyang ada di mulut dapat pindah ke bagian perut. Dalam kata lain, kecemasan dapat memberikan pengaruh terhadap kerjacincin otot yang menutup lambung dari saluran kerongkongandan memengaruhi pergerakan kerongkongan yang menyalurkanmakanan ke perut. Sehingga, kecemasan sangat memungkinkanlemahnya sistem pencernaan yang membuat refluks asamterjadi.
Gejala yang ditunjukkan pada kondisi GERD dan anxiety tidaksama meskipun pada beberapa gejala terdapat kesamaan yang timbul pada dua kondisi tersebut. Sebagaimana disebutkansebelumnya bahwa kondisi cemas dapat memengaruhi sistempencernaan.
Persamaan gejala yang umum terjadi pada dua kondisi tersebutadalah heartburn, mual dan sakit perut. Gejala lainnya yang terjadi pada penderita GERD dan anxiety adalah globus dan sulittidur. Globus adalah sensasi mengganjal di tenggorokan danmerasa sesak atau tercekik namun tidak menimbulkan rasa sakit.Globus dapat menyebabkan seseorang mengalami suara serak, batuk kronis dan merasa ingin membersihkan tenggorokansecara terus menerus. Sulit tidur juga kerap dialami saat GERD anxiety melanda. Hal ini dikarenakan asam lambung yang naikke kerongkongan membuat seseorang sering terbangun saattidur. Begitu juga dengan anxiety yang membuat pola tidurseseorang terganggu.
Untuk mengatasi GERD anxiety, dokter akan meresepkankombinasi obat-obatan. Selain itu, dokter juga dapatmenganjurkan untuk melakukan psikoterapi, seperti terapiperilaku kognitif untuk mengelola kecemasan. Namun Andajuga bisa melakukan perawatan di rumah dengan langkah-langkah berikut:
Itulah beberapa fakta mengenai GERD anxiety. Tidak perlukhawartir dengan keadaan tersebut, namun harus ditangani agar tidak memperburuk kualitas hidup Anda. (Hasna***)
Sumber:
https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-gerd-anxiety-yang-rentan-dialami-di-usia-muda