CIAMIS, (GNC);- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, H. Dudu Rohman, S.Ag., M.Ag., mendorong seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemenag untuk menjadi agen perubahan melalui internalisasi nilai-nilai Layanan CINTA.
Hal ini disampaikan dalam kegiatan silaturahmi dan sosialisasi di Gedung Nadwatul Ummah Pondok Pesantren Darussalam Ciamis, Rabu (10/9/2025), sebagai bagian dari upaya membangun budaya kerja yang melayani, bukan dilayani.
Transformasi ini tidak sekadar slogan, tetapi diimplementasikan melalui pendekatan nilai yang bermakna.
“Layanan publik harus berangkat dari cinta. Tidak bisa hanya mengandalkan aturan dan prosedur tanpa jiwa melayani,” ujar Dudu Rohman di hadapan ASN dari Kabupaten Ciamis, Pangandaran, dan Kota Banjar.
Dalam pemaparannya, Kakanwil menjelaskan bahwa CINTA adalah singkatan dari Cepat, Inovasi, Nyaman, Transparan, dan Akuntabel. Namun lebih dari itu, CINTA adalah ruh baru dalam etos kerja Kemenag.
“Cepat bukan hanya soal kecepatan waktu, tapi kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat. Kita harus hadir sebelum masyarakat merasa kehilangan haknya,” tegasnya.
Inovasi juga menjadi sorotan penting. ASN Kemenag didorong menjadi pelopor perubahan yang mampu menjawab tantangan zaman, terutama di era digitalisasi layanan publik.
“ASN Kemenag harus jadi kreator, bukan sekadar operator. Kalau layanan sudah digital, maka tantangannya adalah bagaimana menciptakan sistem yang adaptif dan responsif terhadap dinamika masyarakat,” terangnya.
Kakanwil juga menekankan kenyamanan dalam pelayanan bukan semata-mata hak masyarakat, melainkan juga hak ASN. Dengan lingkungan kerja yang mendukung, kolaboratif, dan tidak saling menjatuhkan, produktivitas dan pelayanan akan meningkat secara alami.
“Kalau suasana kerja sehat, maka semangat melayani akan tumbuh. Kita harus saling menutupi kekurangan, bukan mencari-cari kesalahan,” pesannya penuh makna.
Dalam konteks pengelolaan anggaran dan kebijakan publik, Dudu Rohman menegaskan pentingnya prinsip keterbukaan.
“Pelayanan yang jujur dan bertanggung jawab akan memperkuat legitimasi dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara. Transparansi bukan pilihan, tapi kewajiban. Ini soal amanah,” jelasnya.
Menutup sambutannya, Kakanwil menyampaikan apresiasi kepada seluruh ASN Kemenag yang telah menunjukkan dedikasi dalam mengawal program-program Kementerian Agama. Ia berharap agar nilai-nilai CINTA tidak hanya menjadi jargon, melainkan benar-benar menjadi budaya kerja sehari-hari.
“Kita ingin masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari hadirnya Kementerian Agama, bukan hanya secara administratif, tetapi secara emosional dan spiritual,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara ini para pimpinan Kemenag dari tiga daerah, para kepala bidang, serta tokoh pendidikan dan keagamaan, termasuk tuan rumah KH. Dr. Fadlil Yani Ainusyamsyi, MBA., M.Ag., CWC serta Prof. Dr. H. Encup Supriatna, M.Si., selaku Ketua BP4 Jawa Barat.
Source: