BSI atau Bank Syariah Indonesia mengalami gangguan teknis sejak Senin (8/5) lalu, hal ini pun dikeluhkan oleh para nasabah yang kesulitan mengakses aplikasi layanan perbankan seperti mobile banking, internet banking dan ATM. Pada awalnya pihak BSI mengklaim bahwa BSI tengah melakukan pemeliharaan sistem, sehingga berbagai proses layanan menjadi terganggu.
Namun, kelompok hacker yang bernama LockBit ransomware gank mengklaim bahwa pihaknya adalah penyebab dari permasalahan gangguan layanan perbankan BSI tersebut. Pada akun twitter @darktracer_int, LockBit menyatakan pihaknya menyetop secara total layanan, dan menuduh pihak BSI telah berbohong kepada para nasabah dan partner bahwa layanan BSI sedang mengalami perbaikan
Menurut pengakuannya, dalam serangan ransomware ini mereka telah mencuri sebanyak 1,5 TB. Diantaranya 15 juta data pribadi nasabah dan password untuk akses internal dan layanan yang mereka gunakan, termasuk saldo, nomor rekening dan histori transkasi perbankan. Selain itu ada data karyawan, dokumen keuangan, dokumen legal, NDA, serta password internal dan eksternal milik bank.
Baca juga Beli Perlengkapan Perusahaan di Blibli.com
Dilansir dari situs perusahaan keamanan siber Trellix, ransomeware adalah serangan malware yang memiliki motif financial. Biasanya, pelaku serangan meminta uang tebusan dengan ancaman mempublikasikan data pribadi korban atau memblokir akses ke layanan secara permanen.
Dikutip dari Kumparan, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menegaskan pihaknya senantiasa meningkatkan dan melakukan perbaikan pengamanan sistem IT perseroan berdasarkan pedoman dan standar yang ditetapkan.
“Gangguan di IT BSI sebenarnya telah dapat dipulihkan (recover operation) segera dan ini merupakan response recovery yang baik. Prioritas utama kami menjaga data dan dana nasabah,” ujar Hery.
Dia menuturkan bahwa BSI juga terus memperkuat keamanan teknologi perseroan dalam divisi khusus yang berada di bawah CISO (Chief Information and Security Officer).
Meski pihak Lockbit mengancam akan menyebar seluruh data nasabah dan karyawan apabila tuntutannya tidak dipenuhi dalam waktu tenggat 15 Mei 2023, pihak BSI menyatakan akan melalukan perbaikan internal.
Sementara itu para nasabah disarankan untuk mengganti informasi layanan perbankan seperti pin ATM dan password m-banking serta internet banking, tidak hanya pada BSI namun pada layanan perbankan lainnya karena dikhawatirkan munculnya permasalahan baru akibat data pribadi yang dicuri. (Dewi)***
Ref:
LockBit ransomware gang claimed responsibility for the disruption of all services at Bank Syariah Indonesia, stating that it was a result of their attack. They also announced that they have stolen 15 million customer records, employee information, and approximately 1.5 terabytes… pic.twitter.com/pSp4H41BTb
— Fusion Intelligence Center @ DarkTracer (@darktracer_int) May 12, 2023