Ciamis – Penyebaran virus Corona di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terus mengalami peningkatan. Hampir setiap hari terdapat kasus baru. Kondisi ini membuat Dinas Pendidikan (Disdik) Ciamis mengehentikan kegiatan belajar Luring (luar jaringan), yakni guru keliling atau mobile teacher.
Penghentian ini berlaku untuk 27 Kecamatan di kabupaten Ciamis, bagi SD dan SMP. Meskipun ada beberapa kecamatan yang tidak ada kasus Corona. Tujuannya untuk mencegah penyebaran COVID-19 terhadap peserta didik dan guru.
“Mengingat kasus COVID-19 di Ciamis semakin meningkat jadi kami putuskan kegiatan guru keliling atau belajar Luring dihentikan sementara. Sampai ada informasi aturan baru dari Gugus Tugas,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Ciamis Tatang, Selasa (22/9/2020).
Tatang menginstruksikan kepada seluruh guru di Ciamis untuk kembali mengefektifkan belajar daring atau online. Mengingat saat ini para peserta didik pun telah mendapat kuota internet gratis.
Seminggu sebelumnya, Disdik hanya menghentikan kegiatan mobile teacher untuk 5 kecamatan sesuai zona dari Gugus Tugas COVID-19 Ciamis.
Berbeda dari daerah tetangga, Ciamis belum memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah. Bahkan rencana uji coba sekolah percontohan KBM di SMPN 1 Ciamis dibatalkan.
“Kami tidak ingin ambil resiko, karena sampai hari ini yang terkonfirmasi positif di Ciamis mencapai 58 orang, uji coba KBM pun ditunda,” tuturnya.
Penghentian belajar Luring atau mobile teacher ini rencananya sampai 30 September 2020. Namun melihat perkembangan kasus Corona, apabila intensitasnya berkurang bisa kembali diberlakukan. Pihak Disdik pun terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Ciamis.
“Kalau kondisinya nanti sudah memungkinkan untuk KBM Luring, pasti bisa dilaksanakan lagi. Tapi, kalau kasus masih meningkat sesuai gugus tugas, kami juga ikut untuk menunda. Lebih baik melakukan pencegahan,” tegasnya.
Sebelumnya, Gugus Tugas COVID-19 Ciamis memprediksi bulan September 2020 ini mulai memasuki puncak kasus pasien Corona di Ciamis. Hal itu ditandai dengan temuan kasus setiap hari yang signifikan.
“Terbaru ada penambahan kasus orang. Sejak 15 September sampai sekarang setiap hari kita menemukan kasus baru. Kami prediksi di akhir September ini mulai memasuki puncaknya,” ujar Jubir Gugus Tugas COVID-19 Ciamis Bayu Yudiawan.
Bayu menjelaskan bahkan untuk saat ini telah ditemukan kasus penularan lokal. Seperti temuan 6 orang kasus baru, 3 diantaranya dari kontak tracing keluarga. 2 orang dari hasil tes swab masal dan 1 orang pelaku perjalanan dari Bekasi yang memiliki gejala.
“Sekarang jumlah kasus 58 orang, 2 orang meninggal, 35 orang sembuh dan sisanya isolasi mandiri dan dirawat. Memang ada kenaikan tapi di banding daerah lain saat ini Ciamis masih terkendali,” ungkapnya. (TIM/Galuhnews)