KABUPATEN CIAMIS,- Jembatan gantung penghubung antara Kabupaten Ciamis dengan Kabupaten Kuningan, tepatnya wilayah Dusun Citapen Landeuh, Desa Sukajaya, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dengan wilayah Dusun Walahar, Desa Ciberung, Kecamatan Selajambe, Kabupaten Kuningan Jawa Barat, terputus total.
Putusnya jembatan gantung penghubung antar Kabupaten tersebut, diakibatkan hujan deras yang mengguyur sejak Pukul 14.00 WIB hingga Pukul 17.30 WIB, pada Sabtu (25/03/2022) sore, yang mengakibatkan Sungai Cijolang meluap ungkap seorang warga sekitar yang di wawancara pada Minggu (26/03/2023) siang.
Beruntung dalam musibah bencana tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Namun kerugian material yang disebabkan akibat musibah bencana tersebut ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Jembatan gantung yang menghubungkan Dusun Citapen Landeuh dengan Dusun Walahar yang dibangun pada tahun 2020 pasca longsor yang menimpa Dusun Citapen Landeuh April 2020.
Jembatan gantung itu dibangun oleh APBD Kuningan dengan ukuran panjang 50 meter dan lebar 1 meter.
Jembatan tersebut sebagai akses ekonomi bagi kedua daerah perbatasan, juga sebagai lintas silaturahami warga perbatasan yg ada di kabupaten Ciamis dan kabupaten Kuningan serta akses lalu lintas anak sekolah karena jembatan ini bisa dilewati sepeda motor.
Baca Juga: Jalan Lintas Sadananya-Kawali Amblas Akibatnya Mengganggu Kelancaran Lalu lintas
Seorang warga menyebutkan “bahwa saat ini masyarakat memilih jalan alternatif lewat Jembatan Jamursi, karena tidak bisa lagi menggunakan akses jembatan gantung yang putus di Dusun Citapen. Walaupun harus memutar arah sejauh kurang lebih 5 kilometer dari jembatan yang rusak di terjang banjir tersebut”, Ungkapnya.
Baca Juga: Manfaat Konsumsi Kurma Saat Puasa Ramadhan
“Semoga pihak pemerintah Desa Sukajaya kecamatan Rajadesa kabupaten Ciamis dan pemerintah Desa Walahar kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan dan instansi terkait segera bisa memperbaiki jembatan gantung tersebut,” Ujar salah seorang warga sekitar perbatasan kabupaten kuningan ini. (Said sadole alpabuarani)***