CIAMIS;- Minggu (08/10) Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Gedung Dakwah atau Islamic Center Rajadesa.
Dalam sambutannya, Bupati Herdiat menggarisbawahi pentingnya membangun infrastruktur non-fisik seperti gedung dakwah ini.
“Pembangunan fisik bisa terwujud dengan relatif mudah jika ada sumber daya finansial yang mencukupi”, Ungkapnya.
Namun, Bupati Herdiat menegaskan yang lebih sulit adalah pembangunan mental spiritual masyarakat, dan hal ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendirian.
“Membangun mental spiritual adalah tugas bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Kita harus bersatu, berkolaborasi dengan para ulama, tokoh masyarakat, dan alim ulama untuk mencapai tujuan ini, terutama dalam menghadapi tantangan zaman modern ini,” Tegasnya.
Selanjutnya, Bupati menuturkan rusaknya mental spiritual bukan hanya terbatas pada kota-kota besar, tetapi juga merambah ke daerah pedesaan. Oleh karena itu, perlu upaya serius untuk mereformasi mental masyarakat.
baca juga: Tutup Bimtek, Sekda Ciamis Lakukan Penandatangan Komitmen Bersama Ciamis Smart City
“Gedung dakwah ini diharapkan dapat berperan dalam membina mental spiritual masyarakat Rajadesa”, Harapnya.
“Semangat kebersamaan dan swadaya dalam membangun Islamic Center Rajadesa menjadi bukti komitmen masyarakat untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dan akhlak yang lebih baik di tengah tantangan zaman modern. Semoga pembangunan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Rajadesa menuju perubahan positif, ” Tambah Bupati.
baca juga: Atlet Sepatu Roda UISC Ciamis Siap Hadapi Event Kejuaraan
Sementara itu, Ketua panitia pembangunan, Abdul Haris, mengungkapkan bahwa rencana pembangunan Islamic Center Rajadesa sudah lama ada, tetapi baru saat ini bisa dimulai.
Melalui sosialisasi dan musyawarah dengan tokoh-tokoh Rajadesa dan kepala desa, semuanya sepakat untuk membangun gedung Islamic Center Rajadesa.
“Bangunan seluas 17m x 35m ini memerlukan biaya sekitar 3,5 miliar rupiah, dengan sumber dana dari sumbangan masyarakat dan para aghnia”, Tuturnya.