BANDUNG, FOKUSJabar.com : Adanya temuan kasus dugaan peredaran narkoba dikendalikan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) oleh aparat kepolisian, disebabkan karena lemahnya pengawasan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementrian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Republik Indonesia Kanwil Jawa Barat Agus Toyib.
“Kendala serius sebetulnya di Lapas itu adalah petugas di kita itu sangat terbatas. Isi hunian Lapas itu selalu bertambah dengan signifikan,” ungkap Agus, Jum’at (29/1/2016).
Selain itu, Agus menuturkan, sudah tiga tahun masa kerja, kuantitas dan kualitas Sumdaya Manusia (SDM) di internal Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dengan prioritas pengawasan hingga saat ini tidak berjalan maksimal.
“Sudah tiga tahun tidak ada penambahan pegawai, sementara pegawai yang pensiun dan ditarik dari Lapas dan ada juga dipindahkan karena indispliner juga ada,” tambahnya.
Dia menyebutkan, kuantitas petugas yang dikerahkan untuk menjaga blok blok warga binaan tidak sepadan dan berdampak kepada pengawasan untuk mengantisipasi adanya tindakan pidana tidak berjalan sebagaimana mestinya.
“Harus diakui ada kelemahan dalam pengawasan. Karena kita terbatas, coba bayangkan dalam satu blok yang jumlahnya ada 200, bagaimana bisa efektif,” terangnya.
(Adi/Den)