![Obat Penenang Dari Segala Permasalahan [Ust. Hanan Attaki]](https://galuhnews.com/wp-content/uploads/2025/02/obat-penenang-dari-segala-permasalahan-ust-hanan-attaki-360x180.jpg)
![Pentingnya Doa Sebelum Dan Sesudah Makan [Anwar Solehudin, S.Ag.,]](https://galuhnews.com/wp-content/uploads/2025/02/anwarrr-360x180.png)
CIAMIS – Gong Perdamaian Dunia sudah ada sejak belasan tahun lalu di Situs Ciung Wanara Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Gong ini menjadi salah satu ikon bagi Kabupaten Ciamis. Gong ini didirikan pada jam 9.09 WIB, Tanggal 9 September 2009 lalu. Nah, Rabu (9/9/2020) merupakan yang ke 11 tahun.
Bagi warga Ciamis bisa datang ke Situs Karangkamulyan untuk ikut memperingatinya. Akan ada kegiatan peringatan yang digelar oleh Forum Gong Perdamaian Dunia.
Ketua Forum Aip Saripudin mengatakan pada perayaan yang ke 11 tahun ini pihaknya tidak mengundang banyak orang karena di tengah situasi pandemi COVID-19.
“Ditengah Situasi Copid 19 perayaan tahun ini tidak mengundang saudara saudara kita, baik Sultan, Raja dan dari propinsi lain, tapi dari PKUB kabupaten Ciamis, masarakat adat insyaalloh hadir,” ujar Aip, Selasa (8/9/2020).
Rangkaian kegiatan nanti, diawali kirab Kebhinekaan dengan pormasi, lambang Garuda, 9 Bendera Merah Putih, 9 umbul umbul merah dan 9 umbul umbul putih. 3 dongdang melambangkan Rama, Resi, Ratu. Akan diiringi waditra seni, gemyung, dogdog, kolotik, angklung buncis.
“Di ikuti oleh pelajar, tim seni, masarakat adat. Kirab ini bertujuan supaya kita lebih mencintai tanah air, mempunyai jiwa patriotisme kebangsaan,” kata Aip Saripudin.
Prosesi kemudian dilanjutkan dengan acara inti hut goong, membunyikan gong, ngawasuh, nyiram oleh Tokoh tokoh.
“Memperingati sebuah peristiwa tentunya ada makna dan nilai pilosopis, dari peringatan kali ini mari kita jomantarakan terus nilai perdamaian, persaudaraan diantara kita. Kita berada di Rumah Yang sama Indonesia, semangat ini harus terus didengungkan, ditengah tengah masyarakat baik , lokal, regional dan internasional,” tuturnya.
Keberadaan gong perdamaian Dunia menjadi sepirit bahwa orang tua kita Luluhur Galuh dan Sunda. Mencintai menjungjung tinggi nilai perdamaian.
“hirup rukun sauyunan jauhkeun pacengkadan, silih asih, silih asah teguh pengkuh silih asuh,” pungkas Aip Saripudin ketua Forum Gong Perdamaian Dunia. (AIP/Galuhnews)
