CIAMIS, (GNC);- Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) ke-71 dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) ke-70, Festival Pelajar digelar di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis pada Senin (24/02/2025). Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen pelajar NU, pengurus organisasi, serta jajaran pemerintah daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Ciamis, Andang Firman Triyadi, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran pelajar NU dalam mengisi kemerdekaan dengan perjuangan yang lebih baik dan berprestasi.
“Melihat sejarah panjang, bagaimana dulu para pelajar mengisi dan mempertahankan kemerdekaan, kini tugas kita adalah mengisi kemerdekaan dengan gerakan yang lebih positif. Peringatan ini menjadi kekuatan bagi pelajar Nahdlatul Ulama untuk terus berjuang, bergerak, dan berkontribusi bagi Indonesia,” ujarnya.
Salah satu agenda utama dalam peringatan ini adalah deklarasi anti-hoaks dan anti-post-truth. Sekda mengingatkan bahwa banyaknya informasi yang tidak akurat di era digital dapat menyesatkan masyarakat jika tidak disaring dengan baik.
“Banyak informasi sampah yang membuat masyarakat bingung membedakan mana yang benar. Yang lebih berbahaya adalah membenarkan yang salah. Oleh karena itu, setiap orang harus membaca, menanyakan, dan mengkaji informasi sebelum menyebarkannya agar tidak menimbulkan kebingungan dan keresahan di masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) IPNU Kabupaten Ciamis, Adit Nursaid, mengajak seluruh pelajar untuk lebih bijak dalam menghadapi era digitalisasi dan kemudahan akses informasi.
“Dengan tema ‘Konektivitas Gagasan, Kolektivitas Gerakan’, kami mengajak pelajar untuk lebih menyelaraskan pemikiran dan tindakan dalam menghadapi era digital. Kemudahan informasi di era industri 4.0 ini harus diimbangi dengan pemahaman yang baik, terutama dalam menangkal hoaks dan isu-isu yang dapat memicu perpecahan,” ungkapnya.
Untuk memperkuat sosialisasi anti-hoaks, IPNU Ciamis berencana menjalin kerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta rekan-rekan jurnalis.
“Kami akan lebih intens berkomunikasi dengan Dinas Kominfo, yang memiliki kewenangan dalam bidang informasi dan media. Kami juga tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi dengan jurnalis, karena sebelumnya kami pernah mengadakan pelatihan jurnalistik yang dipandu langsung oleh Kominfo,” tambah Adit.
Harapannya, melalui gerakan ini, pelajar NU di Ciamis semakin cakap dalam bermedia sosial dan mampu menjadi agen literasi digital yang baik bagi masyarakat. Dengan begitu, mereka tidak hanya berprestasi dalam pendidikan, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan lingkungan informasi yang sehat dan bertanggung jawab.