SELASA (6/12) Gunung Semeru kembali mengalami eurupsi dan gempa guguran.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Mukdas Sofian melaporkan bahwa aktivitas pukul 00.00-06.00 WIB 22 kali letusan dengan amplitudo 10-23 mm dan lama gempa 60-155 detik.
Kemudian pada pukul 05.02 WIB Gunung Semeru kembali erupsi dengan Lava pijar yang mengarah ke Besuk Kobokan.
“22 Kali gempa letusan/erupsi terjadi dengan amplitudo 10-23 mm, dan lama gempa 60-155 detik,”ujar Mukdas Sofian.
Selain itu Gunung Semeru juga mengalami empat kali gempa vulkanik dengan amplitudo 4-16 mm dan satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 28 mm.
“Secara visual, gunung api terlihat jelas dan teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100-300 meter dari puncak, cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah utara, selatan, barat daya dan barat laut,” tuturnya.
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak.
“Kami juga imbau masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” katanya dilansir Antara.
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(Dewi)***
.
Baca juga Sosialisasi Hibah Keagamaan Ciamis
Sumber kutipan : antaranews