TASIKMALAYA: Sungguh memprihatinkan di Tasikmalaya ada grup gay di media sosial. Hal itu ditemukan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya. Grup di facebook itu positip adalah tempat berkomunikasinya para gay atau para penyuka sesama jenis.
“Mereka eksis di media sosial dan tanpa malu menunjukkan identiasnya bahkan secara vulgar memposting aktivitas mereka,” kata Ketua KPAID Tasikmalaya, Ato Rinanto, Kamis (11/10/2018).
Grup Gay di facebook yang ditemukan KPAID itu adalah Gay Singaparna baru dan ada Gay Ciawi Panumbangan. Ditemukannya grup tersebut sungguh memprihatinkan karena mencoreng citra Tasikmalaya sebagai kota santri.
“Selanjutnya kami akan berkomunikasi dengan FKUB dan MUI. Setelah didapat kesepakatan dengan instansi bersangkutan kami akan segera melakuan tindakan preventif,” kata Ato.
KPAID juga berencana melaporkan masalah ini ke kepolisian. Sebab kalau dibiarkan berlarut-larut akan berdampak buruk pada nilai sosial dan agama.
“Pokoknya kami akan laporkan temuan ini ke kepolisian polreskab supaya ada upaya deteksi dini untuk menanggulangi penyebaran grup,”ujarnya.
Grup Gay Singaparna (Baru) menurut Ato, sangat ramai karena membernya bahkan ada yang mencapai ribuan.Dalam profilnya terlihat terpasang beberapa foto pria bertelanjang dada. Member atau anggota grup di grup Ciawi terlihat sudah diikuti 217 member, kalau grup Singaparna terlihat sudah mencapai 1208 member.
Ato menyebut ada kemungkinan grup lainnya yang saat ini masih dalam penggalian. Kemungkinan nama grup berdasarkan kecamatan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.
“Kemungkinan ada grup lain namun saat ini kami belum ada sedang kami gali, mudah-mudahan tidak ada, tapi kemungkinan ada,” sebutnya.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Tasikmalaya, Edeng Zainal Abidin mengatakan pihaknya akan mendampingi KPAID melapor ke kepolisian.
“Kami akan mendampingi KPAID, MUI, FKUB bersama-sama ke aparat penegak hukum, bagaimana langkah-langkah yang akan dilakukan ke depan. Untuk pencegahan supaya virus ini tidak menyebar lebih jauh lagi, tindakan-tindakan preventif,” katanya. (*)
Maulida Putri