CIAMIS, (GNC);- Suasana semarak mewarnai Hari Jadi Kabupaten Ciamis ke-383, dengan kehadiran beragam penampilan budaya dalam rangkaian Galuh Ethnic Carnival. Salah satu yang menarik perhatian adalah keikutsertaan tim Kesenian Genye dari Purwakarta.
Kania Rahmatul Ulum, penata tari sekaligus Ketua Sanggar Seni Rengganis Purwakarta, menyampaikan bahwa keikutsertaan mereka di Galuh Ethnic Carnival merupakan undangan langsung dari Disbudpora Ciamis.
“Sebetulnya kami sudah beberapa kali tampil di sini, dan setiap kali datang sambutan masyarakat selalu luar biasa. Kami sangat mengapresiasi respon dari masyarakat Ciamis,” ujar Kania.
Kania menjelaskan, kesenian Genye sendiri merupakan salah satu kesenian khas dari Purwakarta yang memadukan unsur seni rupa, seni tari, dan seni musik. Dan untuk properti utama berupa nyere, yang memiliki makna filosofis mendalam.
“Nyere itu melambangkan kebersihan hati, kebersihan diri dari sifat iri dan dengki, serta makna kebersamaan dan kekompakan. Filosofi ini sangat selaras dengan semangat budaya yang kami bawa ke Ciamis,” jelas Kania.
Lebih lanjut, ia mengatakan personil yang terlibat dalam kesenian Genye terdiri dari 60 orang.
“Kami membawa personil kurang lebih 60 orang terdiri dari 20 penari, personil pemusik, kru artistik, make up, kostum, hingga staf official dan pendamping dari Dinas Kebudayaan Purwakarta,” Jelasnya.
Dikatakannya, untuk persiapan dilakukan secara efektif karena tim sudah terbiasa dengan latihan rutin. Untuk tampil di Ciamis, mereka melakukan sekitar tiga hingga empat kali pertemuan latihan intensif, sementara proses pembuatan properti dan perlengkapan kesenian memakan waktu sekitar 10 hari.
“Setiap properti yang kami bawa memiliki makna tersendiri. Kami menggunakan bambu, janur, tetekor, ayakan, lidi, songket, dan bunga matahari, yang semuanya sarat filosofi keseimbangan rohani dan jasmani,” tambahnya.
Selain memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan event budaya ini, Kania juga melihat perkembangan Kabupaten Ciamis yang semakin pesat.
“Dulu saat pertama kali kami datang ke sini, taman Rafflesia belum seperti sekarang. Sekarang luar biasa, Ciamis benar-benar dinamis. Semoga ke depan Ciamis semakin maju dan kami bisa terus dilibatkan dalam event-event budaya seperti ini,” harap Kania.
Dengan hadirnya kesenian dari luar daerah seperti Genye dari Purwakarta, Galuh Ethnic Carnival tidak hanya menjadi ajang unjuk kekayaan budaya lokal, tetapi juga sebagai sarana mempererat hubungan antar daerah melalui seni dan budaya.