KESUKSESAN film Mencuri Raden Saleh (2022) membuat nama pelukis Raden Saleh kini ramai diperbincangkan. Beliau merupakan salah satu pelukis maestro Indonesia yang diakui sebagai pelukis kelas dunia dengan aliran romantisme. Karya-karya lukisnya merupakan saksi sejarah, banyak menceritakan tentang situasi pada zaman perjuangan dan kehidupan khususnya Jawa. Walaupun namanya cukup terkenal bahkan dijadikan sebagai nama jalan raya dibeberapa daerah di Indonesia, namun banyak masyarakat Indonesia yang kurang mengetahui sejarah dari Raden Saleh dan karya-karyanya. Lalu seperti apakah sosoknya?
Raden Saleh Sjarif Boestaman atau yang lebih dikenal Raden Saleh lahir di dekat Semarang, tepatnya di Terboyo. Tentang tahun berapa ia lahir masih simpang siur. Pada sebuah lukisan potret diri, ia menulis Mei 1811. Namun dalam sebuah surat, ia pernah menyebutkan tahun 1814. Raden Saleh lahir dari keluarga keturunan Jawa-Arab. Ayahnya bernama Sayyid Husen bin Alwi bin Awal bin Yahya merupakan seorang keturunan Arab, sedangkan Ibunya bernama Mas Adjeng Zarip Hoesen merupakan keturunan Jawa ningrat tinggal di daerah Terboyo, Semarang.
Raden Saleh telah menunjukkan bakat menggambarnya sejak bersekolah di Volks-School. Bahkan ketika masih berusia 12 tahun atau 15 tahun, bakat melukisnya berhasil mencuri perhatian A.A.J. Payen, seorang pelukis asal Belgia. Dari A.A.J. Payen, Raden Saleh mulai berkenalan dengan palet, cat minyak, terpentin, minyak rami, dan pisau lukis. Ia juga diajarkan tentang gaya lukisan Eropa dan seni Barat. Raden Saleh kemudian mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya di Belanda pada 1829. Tekadnya untuk menjadi seorang pelukis semakin diperkuat dengan menggelar pameran di Den Haag dan Amsterdam. Masyarakat Belanda terkesima ketika melihat lukisan beliau. Mereka tidak percaya bahwa seorang pelukis muda asal Hindia Belanda dapat menguasai teknik dan menangkap watak seni lukis Barat. Lantaran senang belajar seni lukis di Eropa, Raden Saleh akhirnya menetap lebih lama dari yang direncanakan dan beliau pun menjadi pelopor para mahasiswa Indonesia untuk datang dan belajar di Belanda. Akan tetapi, aksinya membuat gundah pemerintah kolonial Hindia Belanda karena khawatir Raden Saleh akan membawa gagasan-gagasan untuk menentang kolonialisme ke Jawa, apalagi pada saat itu, baru saja pecah perang Jawa dan Belanda belum lama memadamkan pemberontakan Pangeran Diponegoro.
Baca juga: Bersama Buya Yahya, Bupati Herdiat Lakukan Peletakan Batu Pertama di Ponpes Al-Bahjah Panjalu
Lukisan-lukisan karya Raden Saleh terkenal di dunia dan sampai sekarang masih belum bisa dipastikan berapa banyak lukisan yang ia ciptakan semasa hidupnya. Salah satu karya terbesarnya yang berjudul ‘Penangkapan Pangeran Diponegoro’ yang dibuat pada tahun 1857, dipajang di Istana Negara dan menjadi inspirasi pembuatan film Mencuri Raden Saleh (2022). Diambil dari berbagai sumber, berikut 5 lukisan hasil karya Raden Saleh lainnya yang terkenal di dunia:
1.Judul: Potret Herman William Daendels (1838)
2. Judul: Perburuan Rusa atau ‘The Deer Hunt’ (1846)
3. Judul: Antara Hidup dan Mati (1870)
4. Judul: Kebakaran Hutan atau ‘Forest Fire’ (1849)
5. Judul: Perburuan Banteng atau ‘The Bull Hunt’ (1846)
(Dewi)***
Biografi Raden Saleh. Gasbanter Journal. Diakses 23 Januari 2023
Karya Raden Saleh. Digital Archive of Indonesian Contemporary Art. Diakses 23 Januari 2023
Posthuum Potret van Herman Willem Daendels. Wikimedia Commons. Diakses 23 Januari 2023
# Film Mencuri Raden Saleh