Ciamis,- Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis terus berupaya meningkatkan mutu kualitas pendidikan, salah satunya dengan menggelar acara ” Pendidikan dan Pelatihan Guru Pendidikan Agama Islam (Guru PAI) Melalui Metode Mudzakarah, Kamis, 27/05/2021.
Diklat yang bertempat di Aula SMPN 2 Ciamis diikuti oleh 500 orang Guru PAI jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK se-Kabupaten Ciamis yang dilaksanakan secara tatap muka terbatas dan virtual.
Ketua penyelenggara, H. Hidayat dalam laporannya mengatakan bahwa guru PAI (GPAI) mempunyai peran yang sangat strategis dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, katanya.
“Pendidikan merupakan kunci dalam menuntaskan segala problematika di masyarakat. Pendidikan sebagai transfer of knowledge merupakan mata tombak utama dalam menyampaikan ajaran-ajaran yang tertuang dalam Al-Qur’an an Al-Hadits sebagai sumber utama ajaran Agama Islam,” terangnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis, H. Tatang menuturkan hendaknya kita semua tidak terlena terus dengan dampak pandemi pada sektor pendidikan.
“Kita optimalkan berkreasi dan berinovasi karena setahun sudah bapak dan ibu guru melaksanakan work from home,” ujarnya.
Baca juga Bupati Ciamis Sampaikan Jawaban Atas Pandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Terhadap LKPJ Tahun 2020
Dikatakan H. Tatang, anak-anak didik melaksanakan pembelajaran dari rumah, hal tersebut dapat berdampak baik secara psikologis maupun kompetensi terhadap para guru itu sendiri dan juga peserta didik, imbuhnya.
Menurutnya, saat ini pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) sudah mulai dilaksanakan.
“Alhamdulillah, pada dua minggu uji coba PTMT berjalan lancar tidak ada masalah, semoga pada saat PTMT lanjutan ini yang dilaksanakan mulai tanggal 24 Mei sampai dengan 24 Juni dapat terselenggara secara aman, lancar, tertib dan sesuai dengan ketentuan peraturan, harapnya.
Fenomena yang terjadi saat ini, menurut H. Tatang, banyak ditemukan anak-anak kita yang terbawa arus sehingga mereka jauh keluar dari dirinya sebagai identitas pelajar, baik perilaku maupun budaya dan pergaulan, paparnya.
Ditambah dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita rasakan bersama bahwa dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia, tambahnya.
Oleh karenanya, H. Tatang berharap guru agama harus mempunyai kemampuan bukan hanya pengetahuan tentang agamanya, tetapi juga harus mampu memiliki kemampuan menggunakan teknologi komunikasi dan informasi yang berkembang saat ini sebagaimana generasi milenial menggunakannya sebagai alat komunikasi dan mencari informasi, harapnya.
Tidak kalah penting juga, guru PAI juga harus memiliki kompetensi kepemimpinan yaitu sebagai pemimpin informal yang berkaitan dengan peran guru PAI yang tidak hanya di kelas, tetapi juga harus mampu memberikan pengaruh pada seluruh warga sekolah dalam pengembangan budaya agama di sekolah, tambahnya.
Di akhir acara, H. Tatang berharap melalui workshop tersebut para guru PAI dapat kembali termotivasi dan bersemangat lagi untuk melakukan pembelajaran di sekolah dalam mendidik anak-anak dengan membimbing, sehingga anak-anak kita kembali baik secara psikologis, sosial, maupun tumbuh kembang menjadi anak yang cerdas produktif dan berakhlak mulia, tandasnya.
Diskominfo Ciamis