Ciamis – Libur panjang dan cuti bersama telah berakhir kemarin, banyak warga Ciamis yang merantau di luar daerah kembali pulang kampung. Untuk penambahan kasus Positif Covid-19, Dinas Kesehatan Ciamis meminta Satgas Kecamatan dan Desa harus siaga dengan peningkatan kasus positif COVID-19 di Ciamis.
Di Ciamia, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Ciamis selama ini terjadi karena oleh-oleh dari luar daerah. Lalu kemudian terjadi klaster keluarga. Setelah dilakukan tracing kontak erat ternyata ada beberapa yang ditemukan. Itu artinya di Ciamis sudah terjadi transmisi lokal. Sehingga menambah panjang tracing kontak dan terus berlanjut dilakukan oleh petugas.
“Meski Ciamis bukan daerah utama tujuan wisata namun saat liburan kemarin banyak warga yang pulang kampung. Tentunya dengan hal ini kita harus waspada dan tetap taat protokol kesehatan,” ujar Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Ciamis Eni Rochaeni, Senin (2/11/2020).
Eni mengatakan saat ini transmisi lokal yang paling banyak ditemukan ada di 4 daerah, yakni Imbanagara Ciamis, Panawangan, Ciamis Perkotaan dan Cijeungjing. Karena dari setiap tracing kontak erat yang dilakukan, pihaknya mendapat beberapa orang yang telah tertular.
“Biasanya kan setelah tracing kontak erat sebanyak 30 orang dari pasien positif itu semua hasilnya negatif. Tapi untuk daerah tersebut kami menemukan lagi yang positif, sehingga perlu adanya tracing kontak lanjutan dengan jumlah 30 orang,” katanya.
Baca juga 5 Tempat Ngopi dan Spot Foto yang Kekinian di Ciamis
Guna menekan angka transmisi lokal, Dinas Kesehatan Ciamis meminta pemerintah Desa, Kelurahan dan Kecamatan untuk meningkatkan sosialisasi. Juga harus melibatkan tokoh agama, masyarakat dan akademisi.
“Satgas Kecamatan dan Desa Dimaksimalkan lagi, harus bergerak terus. Desa Siaga tangguh lawan COVID-19 dengan cinta. Ketika ada warga yang terkonfirmasi positif semua elemen di desa harus bergerak bersama,” ungkapnya.
Eni mengatakan desa harus ikut memantau pasien positif yang melakukan isolasi mandiri. Hal ini agar tidak adanya stigma dari masyarakat, terutama yang mengucilkan.
“Kalau semua desa aktif, insyaalloh dalam kondisi apapun, baik ada libur panjang atau hal lainnya akan bisa ditangani. Itu untuk yang isolasi mandiri di rumah. Kan kalau yang bergejala kita rawat di rumah sakit sampai sembuh,” ucapnya.
Eni pun menekankan kepada Satgas Kecamatan dan Desa untuk terus mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan 3M. Yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
“Karena kalau masih banyak yang tidak disiplin dan tidak patuh maka akan terus ada ditemukan kasus Positif COVID-19,” tegasnya. (Hermansyah/Galuhnews)