Diduga Keracunan MBG, Siswa SMPN 4 Pamarican Dirujuk ke Faskes

CIAMIS, (GNC);- Insiden dugaan keracunan makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 4 Pamarican, Kabupaten Ciamis, Senin (29/9). Sedikitnya 40 siswa dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, sakit perut, hingga tubuh lemas usai menyantap makanan tersebut.

Sebanyak 13 siswa harus dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat menggunakan ambulans, sementara puluhan lainnya masih menjalani pemantauan intensif oleh tim medis di sekolah.

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, yang langsung merespons kejadian ini, menyatakan keprihatinannya dan memerintahkan langkah cepat penanganan serta investigasi.

“Kami sudah turun ke lokasi untuk melihat langsung kondisi para siswa. Saat ini belum dapat dipastikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dan investigasi lapangan,” ujar Herdiat.

Lebih lanjut Herdiat menyampaikan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Program MBG. Ia menegaskan, apabila ditemukan unsur kelalaian atau pelanggaran prosedur, tindakan tegas akan diberikan sesuai aturan yang berlaku.

“Kami sudah memiliki Satgas Pengawas MBG yang bertugas memastikan distribusi makanan sesuai standar. Namun, kejadian ini jelas menjadi alarm untuk peninjauan ulang sistem pengawasan dan distribusi,” lanjutnya.

Sebagai upaya penanganan cepat, Pemkab Ciamis mengerahkan tim medis dari Puskesmas, RSUD, dan Dinas Kesehatan, lengkap dengan perlengkapan dan obat-obatan, untuk menangani para siswa secara langsung di sekolah.

Kepala Puskesmas Ketahayu, dr. Hari, menyebutkan bahwa dari 442 paket makanan yang dibagikan hari itu, setidaknya 40 siswa menunjukkan gejala keracunan.

“Gejala yang muncul di antaranya mual, muntah, dan nyeri perut. Sebanyak 13 siswa dirujuk untuk perawatan lanjutan karena kondisinya memerlukan penanganan lebih intensif,” jelas dr. Hari.

Saat ini, proses investigasi masih berlangsung. Tim gabungan dari Dinas Kesehatan dan instansi terkait tengah menelusuri sumber makanan dan proses distribusinya untuk memastikan penyebab utama dari dugaan keracunan tersebut.