CIAMIS, (GNC);- Nyeri dada merupakan salah satu keluhan medis yang paling sering membuat orang merasa cemas. Pasalnya, gejala ini bisa menjadi pertanda dua kondisi yang sangat berbeda: penyakit asam lambung (GERD) atau serangan jantung (heart attack).
Meskipun sama-sama menyebabkan rasa tidak nyaman di dada, kedua kondisi ini memiliki karakteristik dan penyebab yang berbeda.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara membedakan nyeri dada akibat asam lambung dan serangan jantung, agar penanganan medis bisa dilakukan dengan cepat dan tepat.
Nyeri Dada karena Asam Lambung (GERD)
Asam lambung naik atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi di mana asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan dan menyebabkan iritasi. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa nyeri di dada yang sering disalahartikan sebagai nyeri jantung.
Ciri-ciri nyeri dada akibat asam lambung:
– Terasa seperti terbakar atau panas di bagian tengah dada (heartburn).
– Biasanya muncul setelah makan besar, terutama makanan pedas, berlemak, atau asam.
– Bisa memburuk saat berbaring atau membungkuk.
– Disertai rasa asam atau pahit di mulut.
– Terkadang menyebabkan sendawa, perut kembung, atau mual.
– Nyeri dapat berkurang setelah minum antasida atau obat maag.
Nyeri dada akibat GERD cenderung berlangsung dalam waktu yang lebih lama dan sering kambuh, terutama jika pola makan dan gaya hidup tidak sehat.
Sementara itu, serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terganggu atau terhenti, biasanya karena penyumbatan pembuluh darah koroner. Kondisi ini sangat serius dan mengancam nyawa, sehingga perlu dikenali sedini mungkin.
Nyeri akibat serangan jantung umumnya lebih intens dan tidak merespons obat lambung. Jika kamu atau orang di sekitarmu mengalami gejala seperti ini, segera cari bantuan medis.
Cara Membedakannya dengan Tepat
Perhatikan waktu munculnya nyeri: Jika nyeri muncul setelah makan atau saat berbaring, kemungkinan besar itu terkait asam lambung. Jika terjadi mendadak saat istirahat atau olahraga, waspadai serangan jantung.
Perhatikan lokasi dan penyebaran nyeri: Nyeri GERD umumnya terbatas di dada bagian tengah, sementara nyeri serangan jantung bisa menjalar ke bagian tubuh lain.
Respons terhadap obat: Nyeri yang mereda setelah konsumsi antasida cenderung terkait dengan asam lambung. Nyeri jantung tidak akan membaik dengan cara ini.
Riwayat kesehatan: Jika kamu memiliki faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, atau riwayat jantung dalam keluarga, jangan anggap remeh nyeri dada yang mencurigakan. (RED)**