CAMPAK adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat menular. Bahkan Campak lebih menular daripada COVID-19. Penyakit ini ditandai dengan ruam kulit di seluruh tubuh dan gejala seperti flu, yang disebabkan oleh virus dari keluarga paramyxovirus. Saat ini kasus Campak meningkat drastis. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)dalam laman instagramnya menyebutkan per tanggal 18 Januari 2023, Kementrian Kesehatan RI menyatakan terjadi KLB Campak di 34 Kabupaten dan kota di 12 Provinsi. Sedangkan pada tahun 2022, ada 3.341 kasus campak yang dilaporkan di 223 kabupaten kota dari 31 provinsi. Lonjakan kasus ini kemungkinan besar terjadi karena cakupan imunisasi anak yang menurun selama pandemi COVID-19
Penularan Campak terjadi melalui percikan liur yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi saat ia bersin dan batuk, dan melalui permukaan yang terkontaminasi. Umumnya, gejala campak muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah tubuh terkena virus campak tersebut. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak dan bisa berakibat fatal karena infeksi campak dapat menyebabkan penyakit komplikasi seperti Pneumonia (radang paru), radang otak akut, dan diare Namun, siapapun bisa terinfeksi virusnya termasuk orang dewasa. Penyakit ini bisa dicegah dengan mendapatkan vaksin. Seseorang juga semakin rentan untuk terkena campak bila belum pernah terkena penyakit tersebut atau belum mendapatkan vaksinasi, sering melakukan perjalanan ke luar negeri dan kekurangan Vitamin A.
Baca juga Berkebun Meningkatkan Kesehatan Anda dan Keluarga
Berikut ini merupakan gejala campak, yaitu:
- Demam tinggi;
- Menyerupai gejala pilek seperti batuk kering, hidung beringus, dan sakit tenggorokan;
- Lemas dan letih;
- Mata merah dan sensitif terhadap cahaya (conjungtivitis);
- Muncul ruam kemerahan di seluruh tubuh;
- Tidak bersemangat dan kehilangan selera makan;
- Diare atau/dan muntah-muntah; dan
- Bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan.
Dilansir dari halodoc, karena penyakit ini disebabkan oleh virus, jadi tidak ada pengobatan medis khusus untuk kondisi ini. Penyakit tersebut bisa sembuh dengan sendirinya. Untuk meredakan gejala campak, berikut ini perawatan yang bisa dilakukan:
- Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi;
- Banyak istirahat dan hindari sinar matahari selama mata masih sensitif terhadap cahaya; dan
- Minum obat penurun demam dan obat pereda sakit serta nyeri.
Saat ini telah tersedia vaksin untuk mencegah penyakit ini. Vaksin untuk penyakit ini termasuk dalam bagian dari vaksin MMR (campak, gondongan, campak Jerman). Vaksinasi MMR adalah vaksin gabungan untuk campak, gondongan, dan campak Jerman. Vaksinasi MMR diberikan dua kali. Pertama, diberikan ketika Si Kecil berusia 15 bulan dan dosis vaksin MMR berikutnya diberikan saat mereka berusia 5–6 tahun atau sebelum memasuki masa sekolah dasar. Vaksin memiliki fungsi yang cukup penting dalam mencegah campak, selain itu juga vaksin MR dapat mencegah penyakit rubella. Untuk memastikan kekebalan penuh terhadap penyakit campak dan rubella, Anda juga boleh memberikan anak vaksin MMR setelah mendapat vaksin MR. Vaksin MMR sendiri bermanfaat untuk mencegah penyakit campak, rubella dan gondongan. (Dewi)***
Referensi :
https://www.instagram.com/idai_ig/?hl=id