CIAMIS, (GNC);- Pemerintah Kabupaten Ciamis bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ciamis secara resmi mencanangkan Bulan Dana dan Kemanusiaan PMI Tahun 2025, di Aula Setda Ciamis, Selasa (10/09/2025).
Acara ini dihadiri oleh Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya, Ketua PMI Ciamis Iing Syam Arifin, para kepala desa yang mengikuti secara virtual, perwakilan instansi, komunitas donor darah, serta tamu undangan lainnya.
Diketahui, pencanangan Bulan Dana ini bertujuan untuk menggalang donasi dari masyarakat guna mendukung program-program kemanusiaan PMI, seperti penanganan bencana, pelayanan darah, kesehatan, serta pembinaan generasi muda.
Penggalangan dana dilakukan melalui kupon donasi dengan nilai mulai dari Rp5.000 hingga Rp50.000 yang disebar kepada sekitar 2.000 kepala keluarga, karyawan perusahaan, ASN, guru, peserta didik, hingga pegawai Kemenag dan KCD SMA/SMK.
Kupon ini akan didistribusikan kepada perwakilan instansi, dengan sistem pelaporan dan kontribusi secara daring melalui masing-masing kepala desa. Kegiatan ini berlangsung selama tiga bulan.
Dalam sambutannya, Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dan dukungan terhadap PMI melalui penggalangan dana yang akan berlangsung selama tiga bulan ke depan.
“Setitik darah yang dikumpulkan PMI sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan. PMI bekerja bukan untuk mendapat pujian, tetapi untuk menyelamatkan nyawa. Maka dari itu, mari kita dukung dengan apa yang bisa kita berikan,” ujar Bupati Herdiat.
Ia juga mengajak seluruh aparatur desa dan instansi untuk bahu-membahu menyukseskan kegiatan ini, meski kondisi keuangan daerah sedang tidak stabil.
“Bulan Dana PMI bukan sekadar pengumpulan uang, melainkan wujud nyata dari kepedulian sosial masyarakat. Sumbangan sekecil Rp2.000 jika dikumpulkan secara kolektif akan menjadi kekuatan besar untuk mendukung program-program kemanusiaan PMI,” jelasnya.
Sementara, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ciamis, Iing Syam Arifin, menegaskan komitmen PMI sebagai garda terdepan dalam tugas-tugas kemanusiaan.
“Bulan Dana ini bukan sekadar penggalangan dana, tapi wujud konkret dari partisipasi masyarakat dalam gerakan kemanusiaan. PMI punya undang-undang dan aturan tersendiri,” ungkapnya.
“Ketika PMI dibutuhkan, PMI wajib hadir paling depan. Tidak boleh ada jawaban ‘tidak bisa’, semua harus dijawab ‘bisa’,” tegas Iing.
Ia menjelaskan hasil pengumpulan dana dari kegiatan ini sebagian besar sekitar 75% akan dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk bantuan, seperti bantuan bencana alam, bantuan untuk remaja, serta bantuan tanggap darurat lainnya.
“Kalau hasil Bulan Dana tahun ini bisa melebihi tahun lalu, saya berjanji kepada Bapak Bupati akan ada tambahan bantuan berupa 6 unit rumah tidak layak huni (Rutilahu) dan 500 paket sembako. Itu sudah menjadi standar kemanusiaan PMI,” tambahnya.
Iing juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan kegiatan Bulan Dana, termasuk komunitas, pengusaha, ormas, dan para kepala desa yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut.
“Kami bangga karena kegiatan hari ini bisa langsung dihadiri para kepala desa. Tadinya kami merencanakan kunjungan silaturahmi ke desa-desa, tapi Alhamdulillah bisa dikumpulkan di sini berkat izin dan dukungan dari Pak Bupati,” ucapnya.