YOGYAKARTA, (GNC);- Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D mendukung Civitas Akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk meneladani semangat Ir. Soekarno dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila ke penjuru dunia, Rabu (21/02/2024).
“Jadilah generasi unggul sebagaimana yang diteladankan oleh Bung Karno, kemudian sebarkan nilai-nilai Pancasila ke seluruh penjuru dunia,” ajak Kepala BPIP.
Hal tersebut disampaikan Prof. Yudian kepada 225 dosen dan mahasiswa UGM Yogyakarta saat menjadi keynote speech pada Seminar Nasional Bedah Buku ‘Pancasila dari Indonesia untuk Dunia’ di kampus UGM’.
Mantan Presiden Asosiasi Rektor Perguruan Tinggi Islam se-Asia itu menyampaikan, adanya berbagai tantangan baru di era menguatnya Artificial Intelligence (AI) yang mengakibatkan terjadinya pergeseran di dunia kerja, ekonomi, sosial, dan pendidikan. Ia berpesan para mahasiswa harus dapat mempelajari dan menguasai bahasa asing sebagai jembatan untuk bersaing di level nasional hingga internasional.
“Saya berpesan bahwa selain penting untuk terus memedomani, menghayati, dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, sebagai mahasiswa, perlu menguasai bahasa asing, teknologi informasi dan penguatan Ideologi Pancasila. Karena saat ini terjadi disruptif, terutama pasca menguatnya teknologi AI,” tegasnya.
baca juga: BPIP Gelar Seminar Nasional Bedah Buku ‘Pancasila dari Indonesia untuk Dunia’
Lebih lanjut, mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta itu, menegaskan perlunya meneladani para pendiri dan pemimpin bangsa yang meneladankan Pancasila.
Melalui bedah Buku terbitan BPIP yang menjelaskan secara apik tentang kontribusi Pancasila di kancah dunia, termasuk saat Presiden Pertama RI, Ir. Sukarno, menyampaikan pidato yang berjudul ‘To Build The World Anew’ (Membangun Dunia Kembali) pada sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Tahun 1960, diharapkan dapat mendorong keberlangsungan semangat juang Bung Karno pada generasi penurus bangsa.
“Pidato yang sangat mengagumkan itu kemudian oleh UNESCO dimasukkan ke dalam Memory of The World (MoW) atau arsip warisan dunia. Ini merupakan satu contoh bahwa Pancasila diakui universalitas nilai-nilainya oleh dunia,” tutur Kepala BPIP.
Senada dengan itu, Kepala Pusat Studi Pancasila UGM, Dr. Agus Wahyudi, M.Si., M.A., Ph.D. menyebut bedah buku bekerjasama dengan BPIP ini, menjadi penting untuk memperkaya gagasan para mahasiswa.
“Di dalam dunia akademik yang penting adalah mengolah gagasan, Pancasila disamping sebagai dasar ideologi negara merupakan meja statis juga sebagai “bintang penuntun” (leitstar) dinamis,” ucapnya.
Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan, Ir. Prakoso, M.M. juga berharap melalui seminar bedah buku tersebut, senantiasa mendorong para mahasiswa dalam mengimplentasikan nilai-nilai Pancasila.
“BPIP berkolaborasi dengan Pusat Studi Pancasila UGM untuk membedah buku ini dan kita akan temukan nilai-nilai yang menjadi semangat,” ujarnya.
Pemantik elaborasi gagasan universalitas Nilai Pancasila disampaikan oleh Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri, Dr. Darmansjah Djumala, S.E., M.A., Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia, Dr. K.H. Marsudi Syuhud, M.B.A., serta Direktur Sosialisasi dan Komunikasi, Prof. Dr. Agus Moh. Najib, S.Ag., M.Ag. (Ape)***