CIAMIS, (GNC);- Sebagai pengingat, Indonesia mendatang dua kapal perang baru yaitu KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi. Mereka adalah kapal perang untuk TNI AL yang dibeli dari galangan Italia, Fincantieri.
Tepat pada rabu lalu (29/1/25) telah berlangsung upacara peresmian nama KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi untuk dua kapal perang baru Indonesia itu.
“Kedua unit yang sebelumnya bernama Marcantonio Colonna dan Ruggiero di Lauria berganti menjadi KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi yang dijual ke TNI AL”, cuit Fincantieri di X (29/1/25).
Kepala Staf AL (KASAL) Muhammad Ali menjadi salah satu tamu undangan dan memberi sambutan.
Dalam sambutannya, KASAL menjelaskan alasan pemberian nama Brawijaya dan Prabu Siliwangi.
Nama-nama itu dipilih dengan simbol harapan, doa, dan tekad untuk menegakkan kedaulatan serta keamanan lautan.
“Seperti kita ketahui pemberian nama kapal bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan langkah strategis dalam membangun identitas kapal. Nama-nama yang dipilih tersebut merupakan simbol harapan, doa, dan tekad untuk menegakkan kedaulatan dan kehormatan bangsa di seluruh lautan dunia”, tuturnya, dikutip Dispenal (30/1/25).
Lebih jauh lagi, nama yang terinspirasi dari raja-raja Nusantara ini juga dimaksud untuk menunjukkan bahwa KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi adalah kapal perang dengan teknologi terkini dan persenjataan modern.
“Nama KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi terinspirasi dari raja-raja Nusantara yang dipilih dengan harapan agar kapal-kapal ini kelak menjadi legenda baru yang berkontribusi besar bagi kejayaan bangsa. Di mana kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan teknologi terkini dan sistem persenjataan modern, saya yakin kapal-kapal ini akan berhasil menyelesaikan setiap misi yang diberikan kepada mereka”, tutup KASAL Muhammad Ali dalam sambutannya.
Upacara ini merupakan kelanjutan dari kontrak yang ditandatangani oleh Fincantieri dan pihak Indonesia pada tahun 2024 lalu.
Media tetangga, Defence Security Asia yang berasal dari Malaysia pun menyoroti dua kapal perang Indonesia itu.
Indonesia disebut berhasil mendapat pinjaman untuk membeli dua kapal perang itu seharga 1,18 miliar Euro.
“Indonesia mendapat pinjaman 1,25 miliar US Dolar dari Bank BNP Paribas dengan partisipasi dari Credit Agricole dan didukung oleh lembaga keuangan Italia, SACE”, jelasnya.
Lalu tepat pada bulan Maret 2024, Kemhan RI dan Fincantieri menandatangani kontrak senilai 1,18 miliar Euro untuk pengadaan dua kapal itu.
Jika semua seusia jadwal, KRI Brawijaya KRI Prabu Siliwanggi tiba di tanah air di tahun 2025.
“Kedua kapal perang itu rencananya akan diserahkan kepada TNI AL di tahun 2025”, sambung Defence Security Asia.
Selanjutnya, ini adalah kapal perang yang memiliki bobot antara 5.800 sampai 6.300 ton dengan panjang 143 meter.
KRI Brawijaya KRI Prabu Siliwanggi termasuk kelas kapal serbaguna yang bisa menjalankan berbagai misi, seperti operasi garis depan angkatan laut hingga patroli maritim dan bantuan kemanusiaan.
“Dia mampu melakukan berbagai fungsi, mulai dari patroli, misi penyelamatan di laut, pertahanan sipil, hingga terlibat dalam misi tempur”, menurut klaim Fincantieri.
Kapal perang ini berlayar dengan kecepatan 32 knot dan membawa rudal anti-kapal Teseo/Otomat Mk-2/E serta rudal CAMM-ER atau SCALP ER untuk pertahanan udara. (Red)**
Sumber: zonajakarta.com