CIAMIS, (GNC);- Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Dr. KH. Mohammad Mahfud MD, menghadiri acara dialog kebangsaan dengan tema “Kiyai dan Pesantren sebagai Sentrum Kultural Pengusaha Demokrasi, Hukum, dan HAM untuk Kedaulatan NKRI.”
Dialog kebangsaan tersebut digelar, di Pondok Pesantren Al-Qur’an Cijantung, pada Jum’at (15/12/2023), dan dihadiri oleh para kiayi, pimpinan pondok pesantren, santri, dan tamu undangan lainnya.
Cawapres dari calon presiden Ganjar Pranowo, memaparkan mengenai kontribusi kiyai dan pesantren dalam membentuk karakter warga negara yang demokratis, memiliki kesadaran hukum, dan menghormati prinsip-prinsip HAM.
Prof. Mahfud menekankan pentingnya peran pesantren sebagai sentrum kultural yang membentuk sikap dan mentalitas yang berkarakter.
Beliau juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pesantren, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan bangsa.
Seperti halnya yang disampaikan salah satu perwakilan dari Persatuan Guru Madrasah (PGM), Asep Rizal Asyari menyampaikan, guru ngaji dan guru madrasah agar diperhatikan.
“Mengingat selama ini guru ngaji hanya dibayar Rp 300 ribu per bulan,” Ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Mahfud menyampaikan bahwa ini sudah terprogram di agenda pasangan Ganjar-Mahfud untuk mengumpulkan guru madrasah yang selama ini kurang diperhatikan.
“Sudah terprogram di agenda kami, menginventarisir guru madrasah yang selama ini kurang diperhatikan, marbot masjid juga kerja di masjid tidak ada yang memikirkan siapa yang kasih makan. Akan didata semua nanti akan dikasih untuk biaya perawatannya,” Tutur Mahfud.
Dikesempatan yang sama, Audiens lain juga menyinggung soal pandangan bahwa wakil presiden hanya merupakan ban serep tidak punya otoritas tertentu.
“Wakil presiden juga memiliki tugas tidak ada istilah ban serep karena kalau kepemimpinan itu mau bekerja efektif tentu dengan berbagi tugas,” Ujarnya.
Baca juga: Hari Jum’at, Sebagai Hari yang Penuh Makna Bagi Umat Muslim
“Sebelumnya saya juga sudah meminta kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati, bahwa sebagai Wakil saya ingin diberi akses untuk mengawasi Politik, Hukum dan Keamanan. Kan bisa jadi atasnya Polhukam,” Tambahnya.
Dilain pihak, Pimpinan Pondok Pesantren Cijantung Ciamis, Kiyai H. O. Nur Muhammad, menyambut baik kehadiran Prof. Mahfud dan berterima kasih atas pembahasan yang memberikan wawasan mendalam.
“Selamat datang kepada hadirin semua terkhusus Prof. Mahfud MD di pondok pesantren Cijantung ini, alhamdulillah terimakasih dan penghargaan juga kepada para kiayi, pimpinan ponpes yang sudah menyempatkan hadir di acara ini,” Ujarnya.
Kyai H. O juga mengucapkan terimakasih, karena sudah bersilaturahmi dan berdialog bersama kami di PP Al-Qur’an Cijantung ini.
“Melalui apa yang di sampaikan Prof. Mahfud, maka kami mendapatkan pencerahan tentang bagaimana kedepan bangsa Indonesia yang berdaulat, adil dan bangsa yang mencapai baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur,” Pungkasnya.
Dialog kebangsaan ini diakhiri dengan Pembacaan Deklarasi Barisan Lauhil Mahfud, dari para Kiayi dan tamu undangan yang hadir.
Deklarasi tersebut sebagai bagian dari Barisan Lauhil Mahfud dalam menyatakan dukungannya kepada pasangan Ganjar-Mahfud.