CIAMIS;- Meskipun masa jabatan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat telah berakhir, program unggulannya, Petani Milenial terus berlanjut. Kabupaten Ciamis menjadi lokasi pelaksanaan pelatihan Training Of Farmer (TOF) pertama di Jawa Barat.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra yang berlangsung di lokasi pesawahan Kelurahan Benteng, Kecamatan Ciamis, pada Selasa (10/10/2023).
Sementara itu, Pemkab Ciamis melalui Wabup Yana D Putra mendukung penuh program ini dan berharap legalitas program dapat segera diurus. Ia juga mendorong paguyuban petani milenial agar memanfaatkan program pemerintah dengan baik dan berkesinambungan.
“Ciamis, dengan potensi sumber daya alam yang luar biasa, dianggap sebagai daerah agraria yang membutuhkan pengelolaan lahan yang produktif,” Ungkap Wabup Yana.
baca juga: KTNA Kecamatan Rancah Tampil di Hari Krida Pertanian Ke-51
Oleh karena itu, Pemkab Ciamis akan memberikan lahan seluas 5 hektare tersebut untuk petani milenial dengan sistem sewa atau bagi hasil.
Menurut Yana, hal itu untuk meningkatkan produktivitas dan memastikan keberlanjutan program ini. Di tengah perubahan teknologi, petani milenial diingatkan untuk tetap menjaga idealisme dan terus beradaptasi agar hasil pertanian maksimal.
baca juga: Tradisi Adat Nyangku, Bupati Ciamis: Potensi Panjalu Dapat Tarik Wisatawan Internasional
“Pemerintah juga fokus pada ketahanan pangan dalam rencana pembangunan jangka panjang hingga tahun 2045. Diharapkan dengan adanya Bandara Kerta Jati di Majalengka, Jawa Barat dapat menjadi pemasok bahan pangan yang memadai, tidak hanya terperangkap dalam daerah industri,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Penyuluhan, Herry Dermawan mengucapkan terima kasih kepada petani milenial atas partisipasinya dalam program ini. Ia berharap program ini tidak hanya bersifat seremonial, melainkan berlanjut dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah.
“Kegiatan TOF ini luar biasa, terutama karena dapat meningkatkan ketahanan pangan daerah. Salah satu harapan adalah agar lahan yang ada dimanfaatkan secara produktif oleh petani milenial, dengan total 5 hektar sawah yang tersedia untuk dipinjam,” Terangnya.
Selain itu, petani milenial juga didorong untuk diversifikasi komoditas, seperti petani milenial pisang di Ciamis. Dalam hal ini, diharapkan kolaborasi antarpetani milenial dapat lebih ditingkatkan, termasuk mendukung permintaan benih pisang oleh petani tersebut.
Mewakili Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Rahmat Hidayat menyampaikan bahwa program TOF melibatkan 12 lokasi di Ciamis dengan berbagai komoditas.
“Sejauh ini, sudah ada 177 petani milenial yang diresmikan di Ciamis namun ini hanya langkah awal. Regenerasi petani muda dianggap penting, terutama dalam menghadapi tantangan seperti sulitnya bercocok tanam padi,” terangnya.
Menurutnya, TOF bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan bagian dari rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai pelatihan dan pendampingan untuk memastikan kesuksesan petani milenial.
Dilain pihak, Ketua Paguyuban Petani Milenial Ciamis, Rifki Ruyat Mukti, menjelaskan bahwa TOF ini akan dilaksanakan di 12 titik di Kabupaten Ciamis, dengan fokus pada 3 varietas utama, yaitu semangka, terong, dan mentimun.
Dimana dalam TOF perdana ini akan menanam ketiga varietas tersebut di lahan seluas kurang lebih 100 bata milik oleh pemerintah daerah.
“Kegiatan TOF ini adalah bentuk pembinaan bagi teman-teman petani milenial di Ciamis, dengan harapan mereka dapat mencari pasar dan mengembangkan komoditas unggulan. Oleh karena itu, kami membutuhkan dukungan dari semua pihak,” ujar Ketua Paguyuban Petani Milenial Ciamis.