CIAMIS, RAGAM, (GNC); – Dalam era media sosial saat ini, sudah seperti ritual untuk memotret makanan dan minuman sebelum menyantapnya. Selain itu, munculnya berbagai ragam kuliner baik nusantara maupun internasional yang tersedia dimana-mana membuat orang-orang tertarik untuk menggeluti hobi sekaligus menjadi peluang pekerjaan baru sebagai ‘food photography’.
Tapi bagaimana kita bisa memotret makanan dengan hasil memukau seperti profesional hanya dengan menggunakan kamera smartphone? Berikut tipsnya!
1. Perhatikan teknik pencahayaan
Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting yang dapat menentukan kualitas suatu gambar, termasuk food photography. Sama seperti jenis fotografi lain, kamu bisa memanfaatkan cahaya matahari ataupun cahaya ruangan. Jika memanfaatkan cahaya matahari, pilihlah tempat yang berada di samping jendela. Dari tempat ini, kamu bisa mendapatkan angle sekaligus cahaya alami yang lebih baik.
Kamu bisa mengambil foto pada pukul 3-4 sore untuk mendapatkan cahaya matahari yang optimal untuk food photography. Bila memotret pada malam hari, kamu bisa maksimalkan lampu restoran atau kafe. Pilih meja dengan pencahayaan yang minim noise seperti bayangan bersilang.
2. Teknik memotret
Teknik memotret makanan tak boleh diabaikan karena dapat menentukan kualitas serta daya pikat foto yang dihasilkan. Ada sejumlah teknik yang dapat diterapkan untuk memotret makanan menggunakan smartphone.
Pertama, teknik top-shot atau memotret makanan dari atas. Teknik tersebut menciptakan ketegasan bentuk serta warna dari suatu makanan. Foto yang diambil pun tidak harus secara penuh, baik piring maupun kemasan. Sebaliknya, fokuskan bidikan pada subyek makanan. Kedua, teknik close-up. Dengan teknik ini, pengambilan foto dilakukan dengan jarak sangat dekat. Hal ini dilakukan untuk menampilkan bagian-bagian tertentu pada makanan secara lebih jelas.
Sebelum menggunakan teknik tersebut, pastikan sisi-sisi menarik dari makanan yang ingin ditonjolkan terekspos sempurna. Dengan begitu, efek food porn atau sensasi ingin makan timbul akibat melihat foto tersebut.
3. Tentukan elemen penting pada makanan
Salah satu godaan yang kerap dihadapi saat memotret adalah hasrat memasukkan semua elemen makanan masuk ke dalam layar. Padahal, tak semua elemen perlu dimasukkan ke dalam frame.
Hal tersebut justru dapat mengganggu subyek foto. Untuk itu, kamu perlu menentukan elemen makanan yang dapat dipotret, seperti piring, sendok, garpu, ataupun gelas. Dari elemen tersebut, tentukan elemen yang ingin ditonjolkan.
4. Potret makanan selagi masih fresh
Agar “sedap” dipandang dan dipajang, kamu perlu memotret makanan selagi masih fresh atau baru disajikan. Sebagai contoh, memotret sup dengan tampilan uap. Untuk mendapatkan efek tersebut, optimalkan waktu sebaik mungkin selama makanan masih hangat.
Oleh karena itu, sebelum memotret, atur setting kamera smartphone serta tentukan angle pengambilan gambar. Dengan begitu, makanan dapat langsung dipotret selagi hangat agar gambar yang dihasilkan makin menggiurkan.
5. Lakukan editing
foto Usai memotret, hal penting yang perlu dilakukan adalah editing. Editing foto bisa membuat foto tampak lebih profesional dan tidak terlihat mentah atau raw. Selain itu, editing foto juga membantu menyembunyikan sejumlah kekurangan kecil pada foto, seperti noda atau properti lain yang terselip masuk ke dalam frame. Kamu bisa pula mengatur ulang pencahayaan, seperti tingkat kontras dan kecerahan. Filter pun bisa ditambahkan pada proses ini agar foto makanan lebih artistik.
Memotret makanan adalah seni yang menggabungkan kreativitas dan keahlian teknis. Dengan mengikuti tips dan trik di atas, Anda dapat menghasilkan foto makanan yang menggugah selera dan memukau. Jangan ragu untuk mengeksplorasi gaya pribadi Anda sendiri dan membiarkan kreativitas Anda berkembang dalam dunia fotografi makanan. Selamat memotret! (Dewi)***