KABUPATEN CIAMIS, (GNC);- Dihadapan 400 orang guru PPPK se-Kabupaten Ciamis, Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya menjelaskan, terdapat enam kunci sukses yang harus dimiliki oleh pegawai profesional (great employee) yakni, memiliki akhlak dan mental yang baik dengan rajin beribadah dan berdoa (great prayer), memiliki keinginan, misi dan visi (Great Dreamer), memiliki kasih sayang, menjadi suri teladan yang baik di lingkungan sekitarnya, mempunyai semangat juang yang tinggi dan pantang menyerah, serta terakhir memiliki sifat rela berkorban baik waktu, pikiran, tenaga maupun materi.
Hal tersebut disampaikan Bupati Ciamis saat memberikan sambutan pada kegiatan Workshop Penyusunan Soal Asesmen Pembelajaran Bagi Guru Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kab Ciamis Tahun 2023 di Gedung Aula STIKes Ciamis pada Selasa (8/8).
Mengawali sambutannya, Bupati Ciamis mengatakan pihaknya merupakan salah satu yang paling vokal dalam memperjuangkan nasib para PPPK yang dirasa kesejahteraannya berbeda dengan para ASN meskipun memiliki tugas dan kewajiban yang sama. PPPK juga diharapkan kedepan memiliki kontrak kerja setidaknya sampai pada batas pensiun sehingga dapat fokus bekerja tanpa khawatir memikirkan nasibnya di akhir masa kontrak kerja, meskipun kondisi APBD Ciamis yang sedang defisit.
“Saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada Bapak/Ibu sekalian atas pengangkatan sebagai PPPK Kabupaten Ciamis, yang walaupun kondisi saat ini nasibnya jauh berbeda kesejahterannya dengan ASN meski punya tugas yang sama. Saat ini kita Pemda Ciamis setiap tahun mengeluarkan anggaran 137M untuk honor PPPK” ucapnya.
Selain itu, Bupati Ciamis juga menjelaskan saat ini Pemkab Ciamis memprioritaskan pendidikan dan tenaga kesehatan sebagai layanan dasar untuk masyarakat dengan mengalokasikan dana sebesar 34% dari APBD melebihi ketentuan dari Undang-Undang yakni sebesar 10%.
Terakhir Bupati mengingakatn, menjelang tahun politik di Februari tahun 2024 kepada para PPPK untuk mengikuti aturan untuk tidak terlibat dalam politik praktis dan mampu bertindak dan bersikap netral.
“ASN ini tidak dicabut hak politiknya, beda dengan TNI-POLRI yang hak pilihnya dicabut, Bapak Ibu punya tugas sebagai pengayom masyarakat tidak usah ikutan politik praktis. Tidak boleh keberpihakan kepada salah satu partai atau orang. Mudah-mudahan pesta demokrasi ini bisa dinikmati dengan gembira dan kondusif tidak menjadi perpecahan, Pungkasnya. (Dewi)***