CIAMIS, (GNC); – ANDA mungkin pernah membaca atau mendengar mengenai bahasa verbal. Bahasa verbal adalah bahasa yang berbentuk tulisan, ucapan, dan simbol-simbol yang dapat membantu agar mudah di pahami dan di gunakan sebagai alat komunikasi antar individu satu dengan yang lainnya.
Bahasa verbal terbagi menjadi dua kemampuan berbahasa manusia, yaitu bahasa reseptif dan juga bahasa ekspresif. Untuk di ketahui, bahasa reseptif adalah kemampuan manusia dalam memahami informasi pada saat berbahasa, sedangkan, bahasa ekspresif merupakan kemampuan dalam berkomunikasi dengan menggunakan pikiran, perasaan yang di ungkapkan dengan bahasa. Kedua kemampuan itu perlu di ajarkan dan di kembangkan kepada anak sejak usia dini. Di karenakan, jika tidak di ajarkan dan di kembangkan kepada anak sejak usia dini, yang terjadi adalah anak akan mengalami gangguan bahasa reseptif maupun ekspresif.
Bahasa verbal juga merupakan alat untuk membantuk seorang anak yang memiliki kelainan pada pendengarannya, dengan bahasa verbal anak yang memiliki kelainan dalam pendengarannya bisa kita ajarkan menggunakan bahasa isyarat atau menulis. Hal ini dilakukan untuk mempermudah anak untuk berkomunikasi dengan orang yang memiliki gangguan tersebut disekitarnya.
Bahasa verbal dapat berkembang baik sesuai dengan lingkungan yang anak tinggali. Jika anak aktif beradaptasi di lingkungan dan orang-orang yang ada disekitarnya, maka anak itu akan mengenal lebih dalam mengenai bahasa verbal dan dapat menambah kosa kata yang baru.
Umumnya, gangguan perkembangan bahasa verbal dapat berupa keterlambatan bicara (speech delay) dan juga pada kognitif anak. Selain kedua hal tersebut, adapun gangguan-gangguan lainnya yaitu:
• Disfasia yang merupakan gangguan otak tepatnya pada pusat bicara
• Disintegratif, disebabkan anak-anak yang berusia kurang dari sepuluh tahun kehilangan perkembangan bahasa ataupun perkembangan tersebut berjalan dengan tidak normal
• Sindrom asperger, menghambat interaksi sosial pada anak sehingga mengalami ketidakmampuan dalam bersosialisasi dengan teman sebaya ataupun dengan orang di sekitarnya (Berlianti et al., 2020).
Tanda-Tanda Gangguan Perkembangan Bahasa Verbal
• Saat usia 12 bulan anak tidak mengikuti gerakan orang disekitarnya
• Pada usia 15 bulan anak hanya mengucapkan beberapa kata dan hanya mengucapkan minimal tiga kata
• Di usia 18 bulan anak tidak mengikuti apa yang diperintahkan dan tidak merespons ucapan.
• Saat usia 2,5 tahun, respons verbal anak tidak berjalan maksimal
• Pada usia 3 tahun anak tidak memahami dan tidak memberikan respons, dan juga tidak terlalu banyak mengucapkan kosa kata.
*Berikut ini adalah faktor penyebab gangguan berbahasa pada anak, di antaranya:*
• Kurangnya motivasi atau dukungan saat anak berbicara
• Anak terlalu sering di biarkan main sendiri.
• Minimnya bimbingan dari orang tua
• Kurangnya model pengajaran bahasa. Faktor ini terjadi ketika orangtua jarang berbicara langsung pada anak karena sibuk.
• Anak terbiasa menonton TV.
• Lingkungan sekitar yang jarang terjadi interaksi sosial.
*Terapi Dalam Gangguan Perkembangan Bahasa Verbal*
Ada berapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan perkembangan bahasa verbal pada anak. Berikut cara penanganannya :
• Terapi medis, orang tua akan mengetahui apa saja efek samping dari obat yang dikonsumsi untuk proses penyembuhan dan mereka juga akan konsultasi terlebih dahulu baik tidaknya terapi yang akan dijalankan pada anak.
• Terapi bermain, terapi yang dilakukan pada anak-anak untuk meningkatkan perkembangan verbal mereka. Terapi bermain ini juga merupakan bentuk psikoterapi.
• Terapi keluarga, adanya perhatian dari keluarga terutama orang tua, ajak anak untuk berkomunikasi sesering mungkin agar gangguan perkembangan bahasa yang dialami anak perlahan-lahan berkurang.
• Terapi perilaku, memberikan pengajaran kepada anak bagaimana perilaku yang baik, berkreativitas atau untuk mengubah proses kognitif emosional anak.
• Fisioterapi, cara yang tepat untuk menangani gangguan yang dialami anak seperti keterlambatan bicara maka dianjurkan anak dirujuk pada terapis (Sari, 2018). (Lovia)***
Referensi : https://www.kompasiana.com/khairinaretnaningtyas6225/606c74728ede4814d512f7e2