CIAMIS, LIFESTYLE, (GNC); – Pada saat ini, persoalan limbah menjadi salah satu masalah serius yang dihadapi oleh masyarakat di seluruh dunia. Salah satu jenis limbah yang paling umum adalah makanan sisa. Namun, daripada membiarkan makanan sisa tersebut berakhir di tempat pembuangan akhir, kita dapat memanfaatkannya dengan cara membuat kompos. Membuat kompos dari makanan sisa merupakan langkah yang mudah, efektif, dan berpotensi membantu dalam membangun kebijakan lingkungan yang berkelanjutan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi proses dan manfaat dari pembuatan kompos.
Proses Membuat Kompos dari Makanan Sisa
Pemilihan Wadah: Pertama, pilih wadah yang sesuai untuk membuat kompos. Anda dapat menggunakan tong, ember, atau bak kompos yang dapat dibeli dari toko pertanian. Pastikan wadah tersebut memiliki tutup agar dapat menjaga kelembaban dan mencegah masuknya hama. Beberapa bahan lainnya yang perlu disiapkan yaitu air, mol atau eco enzim (bisa dibeli di pasaran dan sampah organik berupa sisa makanan).
Pengumpulan Bahan: Kumpulkan sisa makanan yang dapat dijadikan kompos meliputi sisa sayuran, kulit buah, sisa teh, dedaunan kering, kopi, nasi, dan sejumlah sampah organik lainnya seperti, kertas dan kardus tak berlapis plastik. Hindari menggunakan daging, produk susu, atau minyak karena dapat menarik hama atau memperlambat proses dekomposisi serta dapat berbau yang tidak sedap.
Pemotongan: Potong bahan makanan sisa menjadi potongan kecil untuk mempercepat proses dekomposisi. Semakin kecil ukurannya, semakin cepat kompos akan terbentuk. Mencacah sampah makanan sebelum dimasukkan ke dalam tong, lalu diberikan mol atau mikroorganisme bisa membuatnya lebih cepat terbentuk dan diproses menjadi kompos
Layering: Mulailah dengan membuat lapisan bahan organik seperti daun kering di dasar wadah. Kemudian, tambahkan lapisan makanan sisa, dan kemudian lagi lapisan daun kering. Ulangi proses ini hingga wadah terisi penuh.
Pengelolaan Kelembaban: Pastikan kompos tetap lembab tetapi tidak terlalu basah. Jika terlalu basah, tambahkan lebih banyak daun kering. Jika terlalu kering, semprotkan sedikit air. Buka wadah secara berkala agar suhu komos tetap lembab untuk mempercepat proses mikroorganisme mengubah sampah menjadi kompos.
Pertukaran Udara: Agar proses dekomposisi berjalan dengan baik, aduk kompos secara teratur. Aduk kompos menggunakan garpu atau alat lainnya untuk memastikan udara dapat masuk dan mempercepat pembusukan.
Waktu yang Dibutuhkan: Proses pembuatan kompos dapat memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada faktor seperti suhu, kelembaban, dan jenis bahan organik yang digunakan.
(DEWI)****