KABUPATEN CIAMIS,- Dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Ciamis ke-381 sekaligus napak tilas atau mengenang jejak para leluhur yang telah berperan dalam membentuk sejarah dan identitas Tatar Galuh, Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya beserta unsur forkopimda dan istri melaksanakan ziarah ke Makam Leluhur Galuh pada Kamis (08/06/2023).
Mengawali kunjungannya, Bupati beserta rombongan menziarahi makam Raden Adipati Arya Panji Jayanegara (1635 – 1678), bertempat di makam Ciwahangan Girang, Desa Imbanagara, Ciamis. Pada masa kepemimpinannya Kabupaten Galuh sempat berganti nama menjadi Kabupaten Imbanagara saat Mas Bongsar diangkat menjadi Bupati Galuh pada 6 Agustus 1636 dengan Gelar Raden Panji Aria Jayanegara. Dan nama kabupatennya berubah menjadi Imbanagara untuk menghormati nama ayahnya.
Dilanjutkan menuju ziarah lokasi kedua yang bertempat di makam Cigadung, Desa Imbanagara, Ciamis, yaitu makam Raden Tumenggung Wiradikusumah (1814 – 1819), yang merupakan Bupati ke-14 dan keturunan Maharaja Sanghyang Cipta Permana (1579 – 1590), Galuh Salawe – Cimaragas. Beliau memindahkan pusat pemerintahan Kabupaten Galuh dari Imbanagara ke Ciamis, dan mengganti nama Kabupaten Galuh Imbanagara menjadi Kabupaten Galuh.
Lihat juga: Porsenitas Ke-X 2023, Wabup Ciamis Ikuti Opening Ceremony di Majalengka
Selanjutnya ziarah ketiga yakni makam Raden Adipati Adikusumah di Gunung Galuh (1819 -1839), yang merupakan Bupati ke-15 bertempat di makam Gunung Galuh, Desa Imbanagara, Ciamis. Pada masa beliau memimpin, Kabupaten Kawali dan Kabupaten Panjalu serta Kabupaten Kawasen digabungkan masuk wilayah administrasi Kabupaten Galuh.
Rangkaian ziarah keempat di makam Raden Adipati Aria Koesoemadiningrat (1839 – 1886), yang merupakan Bupati ke-16. Saat menjabat sebagai Bupati Galuh terkenal dengan sebutan Kangjeng Prebu karena keberhasilannya dalam membangun Kabupaten Galuh menjadi daerah yang makmur. Beliau wafat dan dimakamkan di makam Jambansari, Selagangga, Ciamis.
Selanjutnya, ziarah kelima Bupati berkunjung ke makam Raden Adipati Aria Koesoemasoebrata (1886 – 1914), yang bertempat di makam Sukasirna Ciamis. Beliau merupakan Bupati ke-17 atau Bupati terakhir saat Ciamis masih bernama Galuh.
Kemudian ziarah ke enam di makam leluhur Astana Gede Kawali salah satu situs peninggalan sejarah dan budaya di Kab.Ciamis yang merupakan ibu Kota Kerajaan Galuh sekaligus jejak akhir dari peradaban Kerajaan Sunda Galuh. Di kawasan Astana Gede juga terdapat prasasti atau batu bertulis yang bertuliskan “Mahayunan Ayunan Kadatuan.” (Dewi)***