Komunitas Kolotik Ciamis bersama Karang Taruna Kec. Cimaragas merayakan hari jadi Kolotik yang ke 11, pada Sabtu (13/05/2023) bertempat di Aula Kantor Kepala Desa Beber, Kec. Cimaragas, Kab. Ciamis. Perayaan ini merupakan bentuk tindak lanjut dari rakor karang taruna yang dilaksanakan di Pangandaran 2022 dalam upaya mengangkat potensi kearifan lokal khususnya dibidang pariwisata.
Acara yang berlangsung meriah dengan konsep pagelaran tersebut merupakan pertama kali diadakan, dengan menampilkan berbagai kreasi seni kolotik dari perwakilan siswa-siswi mulai dari tingkat SD-MI, SMP dan SMU se-Kec. Cimaragas serta penampilan kreasi Kolotik dari SDN 7 Ciamis dan SMPN 4 Ciamis sebagai perwakilan dari sekolah yang berada di Kec. Ciamis.
Mengusung tema mewariskan dan mengenalkan kearifan lokal kepada para generasi muda, khususnya para murid di sekolah dasar, Ketua Komunitas Kolotik, Didi Hadiwijaya berharap dengan adanya partisipasi dari berbagai sekolah pada gelaran hari jadi tahun ini diharapkan seni musik Kolotik bisa lebih dikenal dan dikembangkan di lingkungan sekolah.
Baca juga Meriah! Ngarak Pataka Pertama di Eks Kawedanaan Kawali
“mudah-mudahan ini bentuk pelestarian dan pembinaan, sehingga di tahun yang akan datang acara hari jadi kolotik ke-12 bisa lebih lebih megah dengan mengadakan festival kolotik antar SD. Apalagi rencana ini juga disambut dengan baik oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga”.
Turut hadir sebagai perwakilan dari Pemkab Ciamis, Kepala Disbudpora, Erwan Darmawan dan Kepala Dinas Pariwisata, Budi Kurnia yang sekaligus merupakan dua Dinas Pemkab Ciamis sebagai penggagas awal dari terbentuknya nama Kolotik dan tangga nada khas sunda pada kolotik. Atas jasa tersebut kolotik dapat didaftarkan secara Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sebagai alat musik asli Ciamis, yang sebelumnya hanya merupakan cenderamata khas dari Kec.Cimaragas.
Pada kesempatan tersebut Budi dan Erwan menerima Kolotik Buhun, yaitu kolotik yang telah lama dibuat oleh sesepuh seniman kolotik, yakni ‘mbah Nani.
“Kolotik Buhun ini diminta langsung oleh Bupati Herdiat. Nantinya kolotik akan disimpan di Pendopo Kabupaten sebagai ikon Ciamis.”
Menurut Didi, kedua Dinas ini memiliki kewajiban dalam membantu komunitas kolotik untuk membesarkan dan mengembangkan Kolotik agar lebih dikenal luas oleh masyarakat Ciamis, hingga nasional maupun internasioal.
“saya harap kedepannya semua persiapan acara hari jadi kolotik ada biaya anggaran, ada bantuan materi jadi acara bisa digelar lebih meriah dan lebih mengenalkan kolotik ke masyarakat. Ini tugas yg sangat berat bagi para pegiat, pengembang dan para pembina untuk menjaga melestarikan kolotik. Ini suatu pengorbanan yang berat mulai dr pemikiran, tenaga, materi, persiapan.” Ungkapnya.
Selain itu, Didi juga mengharapkan adanya kerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk dapat membantu pengembangan kolotik masuk ke lembaga pendidikan, untuk menciptakan kesinambungan dan menarik minat pelajar terhadap seni musik kolotik. Terlebih pada gelaran tahun ini komunitas kolotik melibatkan banyak pelajar di Ciamis.
(Dewi)***